SuaraJogja.id - Salah satu pemain bintang pesaing berat Timnas Indonesia di Piala AFF dikabarkan tidak ingin memperkuat Thailand di ajang Piala AFF Desember akhir tahun ini.
Hal itu tentunya akan sedikit menguntungkan bagi skuat Garuda, mengingat Chanathip Songkrasin merupakan pemain penting dalam skuat Thailand yang memiliki skill dan kemampuan mengolah si kulit bundar di atas rata-rata pemain Asia Tenggara.
Chanathip Songkrasin memberikan isyarat jika dirinya tidak ingin bermain di Kings Cup 2022 dan Piala AFF 2022. Keputusan tersebut bukan tanpa sebab, berikut tiga alasan utama yang membuat Chanathip Songkrasin memilih untuk tidak memperkuat Thailand di dua ajang tersebut.
Pertama, Chanathip Songkrasin mengaku jika dirinya ingin beristirahat, sebab pemain yang saat ini berkarir di Liga Jepang itu, mengaku sudah lama tak merasakan beristirahat panjang. Menurut Chanathip Songkrasin, paling lama dirinya istirahat selama satu minggu.
Baca Juga: Tak Jadi ke EAFF, Media Vietnam Ketar-ketir dengan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
Kedua, saat ini Chanathip Songkrasin bermain dengan klub teratas Liga Jepang (J1-League) bersama Kawasaki Frontale sedangkan AFF bukanlah teramasuk kalender FIFA. Jika Chanathip Songkrasin bermain untuk Thailand di ajang tersebut, maka akan membuat dirinya kelelahan.
Ketiga, dengan memilih untuk tidak membela negaranya di dua ajang tersebu, Chanathip Songkrasin berharap adanya regenerasi dalam skuad pemain timnas Thailand, mengingat pada ajang AFF sebelumnya, Thailand dihuni oleh pemain-pemain yang secara usia sudah tidak muda lagi.
Kabar mengenai keputusan Chanathip Songkrasin yang memilih beristirahat daripada memperkuat negaranya di dua ajang internasional terdengar di telinga netizen Indonesia. Berikut beberapa komentar dari mereka terkait tindakan yang akan diambil oleh Chanathip Songkrasin.
"Bilang aja udah gak level lebih memilih membela klub daripada harus bermain di AFF," ungkap salah seorang netizen Indonesia.
"Thailand masih sekelas AFF Asia tenggara,,kulifikasi pildun g bs berbuat apa2 ,,sama aj,.bgtu juga Vietnam,semua mental Asia tenggara," kata netizen yang lain.
Baca Juga: 3 Kerugian yang Didapat Piala AFF 2022 andai Timnas Indonesia Keluar dari AFF
"Alah di kualifikasi piala dunia aja Thailand babak belur, itu artinya level mereka pun masih di seputaran Asia tenggara doang," ujar netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Breakingnews! Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri Kabarnya Dipanggil ASEAN All Stars vs MU
-
Klub Liga Italia Incar Mees Hilgers, Duet Maut dengan Jay Idzes?
-
Berapa Tiket Oriental Circus Indonesia? Disorot Karena Dugaan Eksploitasi
-
Suara-suara Ini Masih Terngiang-ngiang, Bikin Bulu Kuduk Sandy Walsh Berdiri
-
Punya Tugas Ini di Seongnam FC, Shin Tae-yong Rekrut Pemain Timnas Indonesia?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat