SuaraJogja.id - Kapolsek Prambanan Kompol Rubianto mengungkap, peristiwa kebakaran yang terjadi di SD N Delegan 1, Selasa (9/8/2022) malam diketahui pada pukul 19.15 WIB.
Awal mula kejadian bermula saat seorang saksi sedang berkendara dari arah utara menuju ke selatan Jalan Prambanan-Piyungan. Kemudian, saat hendak belok ke kiri sebelum TKP, ia mendengar ledakan yang bersumber di SD N Delegan 1.
"Saksi mendekati sumber suara tersebut dan melihat ada api dan kepulan asap tebal di kelas II paling barat. Kemudian dengan alat seadanya yaitu mengisi air ke dalam ember, ia berusaha memadamkan api," tuturnya.
Tetapi api semakin membesar dan merembet ke arah timur, yaitu ruang kelas III, ruang kantor guru, laboratorium komputer, kelas IV.
"Tak lama, saksi lain datang ikut membantu memadamkan api. Namun sia-sia api terlanjur membesar dan membakar habis isi ruangan," sebutnya.
Diduga kebakaran terjadi karena konsleting listrik.
Guru SD N Delegan 1 Curhat ke Bupati Sleman
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sambangi SD N Delegan 1 yang tujuh ruangannya terbakar, Selasa (9/8/2022) malam.
Bupati datang ke sekolah yang berada di Padukuhan Dinginan, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman itu, sebagai langkah pemantauan dan koordinasi langsung. Sekaligus memberikan bantuan dari Bank BPD DIY secara simbolis kepada pihak sekolah.
Seorang Perwakilan Guru SD N Delegan I yang turut ikut koordinasi, Theresia Wuri Widyastuti mengatakan, saat ini pihak sekolah terus mengupayakan secara optimal pelayanan pembelajaran bagi siswa, sekalipun masih berada di tengah kondisi kedaruratan.
"Tadi anak-anak sempat nangis melihat sekolahnya terbakar," sebutnya.
Sembari menunggu kelas yang rusak sedang diperbaiki, ia berharap ada bantuan sementara yang bisa diberikan oleh pemerintah agar kegiatan belajar mengajar.
"Kami memohon bantuan masuknya aliran listrik untuk mendukung KBM dimulai. Mohon diutamakan. Selain itu printer dan cap, ibu," harapnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, secepatnya di lokasi kebakaran akan ada relawan yang akan membersihkan, sekaligus membetulkan infrastruktur sekolah yang rusak.
"Ada dana dari BAZNAS, kami harapkan bisa untuk memperbaiki kembali," ujar Kustini, di lapangan sekolah setempat, Rabu (10/8/2022).
Kehadirannya bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman bersama pihak lain terkait di sekolah hari itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap sekolah.
"Kami bergerak semua, dari BAZNAS dari BPBD. Baru kami identifikasi terlebih dahulu kira-kira berapa habisnya. Nanti diputuskan dulu apa yang perlu diganti dan diperbaiki," urainya.
Selain bantuan BAZNAS, dana penanganan kebencanaan pendukung dibangunnya kembali SD N Delegan I, juga berasal dari BPBD dan APBD 2022 perubahan.
"Secepatnya nanti kami betulkan, agar anak-anak bisa belajar lagi seperti biasa," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman belum bisa menargetkan jadwal perbaikan sekolah akan selesai. Hanya saja melihat kondisi tembok yang masih baik, diperkirakan pembangunan bisa lebih cepat selesai.
"Kalau bisa ya sebulan dua bulan selesai, apabila ditandangi (dikerjakan) orang banyak," tuturnya.
Kustini mengharapkan, anak-anak yang bersekolah di SD N Delegan 1 tetap sekolah seperti biasa. Karena sekolah tetap dibuka.
"[Hanya] jadwalnya berbeda, besok ada sosialisasi dengan wali murid. Nanti sekolah ada tiga ruang dibagi untuk dua shift. Untuk anak kelas I-III masuk pagi, IV, V dan kelas VI masuk siang," tutur Kustini.
Sebagai bentuk antisipasi agar peristiwa ini tidak berulang dan/atau tidak terjadi ke sekolah lain, Kustini telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Sleman agar mengecek dan memperbaiki jaringan listrik di sekolah-sekolah.
"Ini pengalaman yang berharga," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Si Jago Merah Mengamuk! 12,5 Hektar Lahan Gambut di Aceh Barat Ludes Terbakar
-
Pemerintah Bakal Wajibkan Asuransi Kebakaran, Askrindo dan Deprindo Teken Kerjasama
-
Ledakan Dahsyat Guncang Pusat Perbelanjaan di Taiwan, 5 Tewas!
-
Ledakan Granat di Bar Prancis: 12 Orang Terluka, 2 Kritis
-
Ruko di Senen Terbakar, Dua Satpam Dilarikan ke Rumah Sakit
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga