SuaraJogja.id - Menciptakan gambar atau foto yang estetik, menjadi salah satu pencapaian yang banyak diincar oleh fotografer. Sayangnya banyak yang tidak mengetahui perjuangan dibalik membuat foto estetik yang terkadang mengundang bahaya bagi fotografer itu sendiri.
Seiring perkembangan media sosial, banyak orang-orang yang ingin membuat gambar estetik. Biasanya proses pembuatan dilakukan di tempat wisata atau cafe dengan pemandangan atau desain ruangan yang menarik.
Banyak orang yang menyukai gambar estetik, sehingga mereka berusaha menciptakan foto tersebut untuk diunggah di media sosial. Hanya saja, tidak banyak yang mengetahui bagaimana kerumitan ketika proses pengambilan gambar dilakukan.
Seperti yang ditampilkan oleh akun Instagram @ayodolan. Akun ini awalnya memperlihatkan seorang perempuan yang sedang diambil gambar di salah satu tempat wisata alam. Wisatanya tersebut berbentuk perbukitan yang dibawahnya adalah laut yang berwarna biru.
Perempuan itu pun berada di tepi bukit, untuk mendapatkan foto yang estetik. Namun, dibalik konten estetik yang dibuat ternyata ada fotografer laki-laki yang memegang kamera. Demi mendapatkan foto yang estetik fotografer ini sampai memanjat pohon dan bergelantungan disana.
Sebuah kondisi yang berbahaya, karena ukuran ranting pohon yang tidak terlalu besar dan tidak menutup kemungkinan kalau fotografer itu terjatuh dari pohon.
“Dibalik foto bagus ada seseorang yang rela manjat pohon,” tulis pengunggah sebagai keterangan di video.
Video fotografer yang memanjat pohon demi mendapatkan gambar estetik ini viral di Instagram. Banyak warganet yang baru menyadari kalau memang banyak perjuangan yang dilakukan fotografer demi mendapatkan hasil gambar yang bagus.
“Dunia tipu-tipu, Instagram indah di layar. Untuk hasil yang keren perlu perjuangan ngantri dan ikuti jalan naik turun. Alhasil full senyum,” ujar warganet.
Baca Juga: Lensa Kreatif 2022, Program Stimulus Bagi Insan Film dan Fotografi Dibuka Hingga 24 Agustus 2022
“Haha kayak gw dulu tetapi gak jadi takut patah tuh batang,” balas warganet.
“Emang iya kalo di bawah pasti gak bisa foto pake mode panorama,” jelas warganet.
“Perjuangan untuk mendapatkan foto bagus,” ungkap warganet.
Video fotografer yang sampai memanjat pohon, demi mendapatkan foto estetik ini pun mendapatkan 2.292 likes dan banyak komentar dari warganet.
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Lensa Kreatif 2022, Program Stimulus Bagi Insan Film dan Fotografi Dibuka Hingga 24 Agustus 2022
-
Cara Fotografer Motret Ini Kocak Abis, Warganet: Hasil Jelek Ceburin Aja
-
Hemat Budget, Pengantin Pria Ini Jadi Fotografer di Pernikahan Sendiri
-
Aksi Fotografer Memotret Prewedding Calon Pengantin Ini Disorot Warganet
-
Kocak! Mau Nyomot Makanan, Aksi Fotografer Ini Malah Diketawain Ibu-ibu
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian
-
DBD di Sleman Terkendali Berkat Wolbachia? Ini Strategi Dinkes Jaga Efektivitasnya
-
Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat
-
Generasi Muda Sulit Dapat Pekerjaan Layak, Ekonom UGM: Sistem Belum Berpihak pada Kemampuan Mereka