SuaraJogja.id - Untuk kali pertama dalam seperempat abad terakhir, Johnny Depp akan menjadi sutradara sebuah film.
Dilansir Variety pada Selasa, aktor tersebut akan kembali di belakang kamera untuk "Modigliani", sebuah drama biografi tentang seniman Italia Amedeo Modigliani.
Al Pacino akan bertindak sebagai produser dalam film tersebut bersama dengan Barry Navidi. IN.2, perusahaan produksi Eropa Infinitum Nihil, mendukung film tersebut.
"Modigliani" mengambil latar belakang di Paris 1916 dan menceritakan kisah pelukis dan pematung kelahiran Italia Amedeo Modigliani.
"Kisah kehidupan Tuan Modigliani adalah salah satu yang sangat saya hargai, dan benar-benar rendah hati, untuk dibawa ke layar," kata Depp dalam sebuah pernyataan.
"Itu adalah kehidupan yang sangat sulit, tetapi pada akhirnya meraih kemenangan - sebuah kisah manusia universal yang dapat diidentifikasi oleh semua penonton," lanjutnya.
Film ini adalah upaya terbaru Depp untuk memulai kembali kariernya setelah persidangan pencemaran nama baik terhadap mantan istrinya Amber Heard.
Juri menemukan bahwa Heard telah mencemarkan nama baik Depp dalam opininya di Washington Post tahun 2018, yang disinggung sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga.
Namun, juri juga menemukan bahwa Depp mencemarkan nama baik Heard, melalui pengacaranya, saat melawan tuduhannya.
Baca Juga: Kembali ke Jalur Karir, Johnny Depp Menyutradarai Film Setelah Seperempat Abad
Meskipun Hollywood telah menghindar dari Depp, dia dapat menemukan pekerjaan dengan perusahaan produksi Eropa.
Dia juga berperan sebagai Raja Louis XV yang kontroversial dalam film mendatang "Jeanne du Barry" karya sutradara asal Prancis Maïwenn. Ini merupakan sebuah drama roman sejarah tentang selir kerajaan.
"Jeanne du Barry" akan menjadi film pertama Depp sebagai pemeran utama sejak "Minamata" yang dirilis tahun 2020. Dalam film independen tersebut, dia berperan sebagai fotografer perang W. Eugene Smith.
Pada tahun yang sama, Depp dipaksa oleh Warner Bros untuk keluar dari seri spin-off "Harry Potter", "Fantastic Beasts" setelah dia kalah dalam kasus pencemaran nama baik terhadap tabloid Inggris The Sun, yang telah mencirikan Depp sebagai "pemukul istri".
Madds Mikkelson menggantikan Depp sebagai penyihir gelap Gellert Grindelwald di "Fantastic Beast: The Secrets of Dumbledore" tahun 2022.
Aktor, yang terkenal karena "Pirates of the Caribbean" dan "Sweeney Todd," membuat debut penyutradaraannya pada tahun 1997 dengan "The Brave", di mana dia membintangi bersama Marlon Brando.
Berita Terkait
-
Kembali ke Jalur Karir, Johnny Depp Menyutradarai Film Setelah Seperempat Abad
-
Perdana, Johnny Depp Jadi Sutradara Film Modigliani
-
Menang Atas Amber Heard di Persidangan, Johnny Depp Lanjutkan Kontrak dengan Dior
-
Reza Rahadian dan Luna Maya Kepergok Tidur di Hotel dalam Film Mendarat Darurat
-
Dapat Kritikan saat Debut sebagai Sutradara Film Hunt, Ini Tanggapan Lee Jung Jae
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya