SuaraJogja.id - Sejumlah nelayan di pantai selatan Kulon Progo memilih untuk libur melaut untuk sementara waktu. Hal itu menyusul dengan gelombang tinggi yang tengah mulai terjadi kembali.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah V Glagah Aris Widiatmoko membenarkan adanya potensi gelombang tinggi khususnya di laut selatan Jawa. Ketinggian gelombang sendiri sejauh ini diprediksi mencapai 4-6 meter.
"Kami sudah sampaikan informasi itu kepada para nelayan. Nelayan sekarang aktivitas banyak yang libur melaut juga akibat gelombang tinggi itu," ujar Aris saat dikonfirmasi, Kamis (18/8/2022).
Disampaikan Aris siang ini memang kondisi gelombang di pantai selatan Kulon Progo masih terpantau dalam batas aman. Namun memang angin yang cukup kencang dapat berpotensi untuk memunculkan gelombang lebih tinggi sewaktu-waktu.
Hal itu yang kemudian membuat para nelayan memutuskan untuk tidak melaut terlebih dulu. Serta menunggu hingga kondisi lebih kondusif lagi.
"Anginnya cukup kencang dan nelayan di sini (Kulon Progo) sudah beberapa hari tidak melaut juga," ucapnya.
Berdasarkan prakiraan dari BMKG pada hari ini tinggi gelombang di perairan Yogyakarta akan berkisar antara 4-6 meter. Tinggi gelombang tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi.
Dengan suhu udara berkisar antara 20-31 derajat celcius serta kelembaban udara 67-95 persen. Angin berhembus dari arah Tenggara ke Selatan dengan kecepatan maksimum 30 km per jam.
Sedangkan untuk cuaca pada siang hingga sore berpotensi hujan ringan di wilayah Sleman dan Kulon Progo bagian utara. Hujan ringan berpotensi juga berlangsung pada malam hari di Kulon Progo bagian selatan, Bantul bagian selatan dan Gunungkidul bagian selatan.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Laut Selatan Berpotensi Hingga Enam Meter
Disampaikan Aris, sejumlah personel dari SAR Satlinmas Wilayah V Glagah juga sudah disiapkan untuk bertugas. Hal itu guna tetap memastikan wisatawan di Pantai Glagah tetap aman.
Sejumlah personel tersebut ditempatkan pada titik-titik rawan terjadinya laka laut. Mereka akan senantiasa memberikan imbauan dan peringatan kepada wisatawan untuk tidak berenang atau mandi di laut.
"Kami antisipasi dengan terus memberikan imbauan kepada pengunjung yang terutama di daerah palung dan yang rawan laka laut untuk tidak mendekati di bibir pantainya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Laut Selatan Berpotensi Hingga Enam Meter
-
Meriahnya Perayaan HUT ke-77 RI di Kampung Nelayan Gudang Lelang
-
Sudah 2 Hari Nelayan Hilang di Perairan Pantai Karang Tabu Kelumbayan Tanggamus Belum Ditemukan
-
Imbau Nelayan untuk Waspada, BMKG Sebut Gelombang Laut Setinggi 4 Meter bakal Terjang Laut Sawu NTT
-
KemenkopUKM Terus Perkuat Kelembagaan Koperasi Nelayan
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci