SuaraJogja.id - Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko menyatakan kualitasi air di Kota Yogyakarta semakin parah dari tahun ke tahun. Hal itu ditandai dengan temuan bakteri E-Coli hingga ke banyak sumur warga.
Disebutkan Very bahwa temuan bakteri E-Coli di sumur warga sendiri sebenarnya sudah cukup lama. Terhitung sejak 5 tahun lalu dan terus dibarengi dengan kualitas air yang makin buruk.
"Ya sebenarnya sudah lama ya (temuan bakteri E-Coli di sumur warga). Sudah dari dulu ya. Kualitas air tanah di Kota Jogja kan memang tidak begitu baik. Sudah lama itu," ujar Very saat dihubungi awak media, Kamis (18/8/2022).
Ia tidak secara spesifik menyebut lokasi sumur terparah yang kemudian banyak mengandung bakteri E-Coli. Pihaknya sendiri lebih berkutat pada kualitas air permukaan.
Baca Juga: Upaya Kendalikan Inflasi di Kota Jogja, Pemkot bakal Lakukan Kajian Ulang
"Kalau di DLH kan kita mengawasi yang air sungai. Kalau air sungai itu memang lebih parah lagi. Semua sungai merata (tercemar bakteri E-Coli)," ucapnya.
Hingga saat ini di tahun 2022, kata Very, kondisinya sudah semakin parah. Mirisnya tak hanya terjadi atau tersebar di satu tempat tapi bakteri E-Coli terdeteksi hampir di semua sungai dan sumur warga.
Walaupun memang air sumur warga di kota pelajar itu masih lebih baik. Ketika kemudian dibandingkan oleh kualitas air yang ada di sungai-sungai itu.
"Air sumur warga itu malah bagus. Bagus tapi maskudnya tidak bisa langsung layak dikonsumsi itu enggak. Tetapi dibandingkan dengan air sungai ya lebih bagus (air sumur)," terangnya.
Ditambahkan Very, sumur-sumur warga yang berada di samping sungai bukan tidak mungkin ikut semakin tercemar bakter E-Coli. Namun tetap perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan air di sebuah wilayah itu tercemar E-Coli atau tidak.
Baca Juga: Liburan ke Jogja Bareng Ayang, Intip Detail Outfit Tomboy Tiara Andini
"Banyak faktor yang mempengaruhi juga ya. Tapi kalau misalnya kalau dikatakan bisa, bisa tetapi kita tidak bisa langsung menjudge semua sumur di pinggir kali tercemar (E-Coli) itu tidak. Harus dilakukan pemeriksaan," tandasnya.
E-Coli atau Escherichia coli sendiri diketahui adalah bakteri yang hidup di dalam usus manusia. Bakteri ini bertugas untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
E-Coli pada umumnya memang tidak berbahaya. Kendati demikian tetap ada jenis E-Coli yang menghasilkan racun sehingga menyebabkan penyakit salah satunya diare.
Seseorang dapat terpapar bakteri E-Coli akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi.
Berita Terkait
-
Sungai Ciujung Tercemar, Yandri Susanto Sebut Ratusan Ribu Jiwa di 4 Kecamatan Terdampak
-
Bawang Diduga Biang Keladi Wabah E.coli di McDonald's yang Tewaskan 1 Orang
-
McDonald's Diserang Wabah E. Coli, Ahli Pertanyakan Protokol Keamanan
-
Biar Lingkungan Tak Tercemar, Begini 4 Cara Memanfaatkan Oli Bekas
-
70 Persen Air di Indonesia Tercemar, Apakah Merebusnya Pasti Aman?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi