SuaraJogja.id - Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia beri pembekalan kepada calon wisudawan-wisudawati periode IV Tahun Akademik 2021/2022 Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam kunjungannya di Grha Sabha Pramana, Selasa (23/8/2022).
Bahlil hadir sekaligus untuk menandatangani nota kesepahaman kerjasama Kementerian Investasi Indonesia dan UGM.
Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua ini mengajak seluruh calon wisudawan-wisudawati yang hadir, agar tidak menjadi karyawan. Melainkan menjadi pengusaha, membangun dan membesarkan bisnis.
Ajakan ini seiring dengan kenyataan bahwa baru sekitar 3,6% pengusaha di Indonesia. Angka tersebut berada di bawah Malaysia dan negara lain, setidaknya di ASEAN.
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Kamu Nggak Perlu Terima Counter Offer dari Perusahaan
"Begitu selesai kuliah, kalian adalah calon pengangguran intelektual, terkecuali yang sudah kerja. Karena begitu kita selesai kuliah dan kembali ke kampung, ada pertanyaan besar, apa yang kita akan lakukan?," tutur dia.
"Kebanyakan mahasiswa kuliah lulus ingin jadi karyawan. Mudahan adik-adik semua di sini tidak punya pikiran itu, kalaupun ada, sedikit saja. Jangan jadi karyawan," pinta lelaki yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu.
Bahlil menyebut, ia pernah membuat mini riset bersama rekan-rekannya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, pada 2015. Penelitian mengambil responden anak muda, mahasiswa di Aceh sampai Papua.
Hasilnya dinyatakan, sebanyak 83% responden ingin jadi karyawan, 18% ingin berkecimpung sebagai politisi dan aktivis lembaga swadaya masyarakat hanya sebanyak 3,2% yang mengatakan ingin jadi pengusaha.
"Saat ditanya apakah mereka ingin kaya? 80 persen menjawab ingin kaya. Keinginan mereka untuk kaya sangat kontrproduktif dengan jawaban yang mereka sebutkan di awal," tuturnya.
Baca Juga: Antisipasi Kasus Suap Rektor Unila, UGM Beberkan Punya SOP yang Transparan untuk PMB
Padahal, menurut lelaki kelahiran Banda ini, tidak ada karyawan yang kaya. Kecuali karyawan yang berhenti dari pekerjaannya lalu menjadi pengusaha.
"Pengusaha bisa bantu orang jadi karyawan," terangnya.
Bahlil mengatakan, ada banyak orang yang ingin menjadi karyawan karena ada pikiran bahwa yang berhak jadi pengusaha besar hanyalah anak pejabat atau konglomerat.
"Pikiran ini harus dibuang jauh-jauh. Setiap warga negara berhak jadi orang terbaik di negara ini, termasuk konglomerat," sebutnya.
Ia mengingatkan, salah satu tantangan terjun ke dunia usaha adalah berani ambil risiko.
"Hidup itu sejak kita lahir itu sudah berisiko. Bayi setelah begitu keluar dari kandungan ibunya, dia menangis karena ini dunia begitu banyak masalah," kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Lolos Babak Keempat, Nawaf Alaqidi Ikut Bantu
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
-
Mimpi Timnas Indonesia Terkubur! Gagal ke Piala Dunia 2026 Tanpa Playoff usai Australia Hajar Jepang
-
Bahlil Cabut Sementara IUP Tambang Nikel Anak Usaha Antam di Raja Ampat
-
Suporter Berlarian di GBK Jelang Timnas Indonesia vs China, Ada Apa?
Terkini
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
-
Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara
-
Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta
-
IKD Gratis, Tapi Data Bisa Lenyap, Disdukcapil Sleman Ungkap Cara Lindungi Diri dari Penipuan
-
WNA Pakistan Tipu Investasi Rp70 Miliar di Yogyakarta, Sempat Bikin Ulah di Kampus