Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 25 Agustus 2022 | 18:32 WIB
Ilustrasi--Nakes siapkan suntikan dosis ketiga. [KlikKaltim.com/Diskes Bontang]

SuaraJogja.id - Dengan penambahan harian sebanyak 225.137 jiwa pada Kamis (25/8/2022) hingga pukul 12.00 WIB, dilaporkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, 59.943.022 jiwa telah mendapatkan vaksin dosis ketiga.

Adapun masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis kedua bertambah 50.669 jiwa, sehingga total menjadi 170.801.764 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan. Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 203.198.108 jiwa atau bertambah 37.035 pada Kamis.

Mereka yang telah mendapat vaksinasi dosis keempat, utamanya tenaga kesehatan dan lansia, sudah mencapai 281.555 atau mengalami penambahan sebanyak 1.981 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi 208.265.720 jiwa.

Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian terkait untuk menjajaki vaksinasi COVID-19 bagi anak usia di bawah enam tahun guna menjaga dan meningkatkan kadar imunitas masyarakat Indonesia.

Baca Juga: CDC Amerika Serikat Bolehkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Novavax untuk Remaja 12-17 Tahun

"Salah satu inisiatifnya adalah nanti Bapak Presiden minta vaksinasi untuk anak-anak di bawah enam tahun nanti kita akan mulai jajaki. Sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui, vaksinasi pediatric namanya dan sedang kita jajaki," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi.

Hal itu menjadi salah satu inisiatif yang mungkin ditempuh pemerintah dalam rangka menjaga tingkat imunitas 98,5 persen masyarakat dan kadar 2.000 unit per mililiter, sebagaimana hasil sero survei terkini pada Juli 2022.

Inisiatif kedua yang menjadi opsi pemerintah adalah pemberian vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lanjut usia, komorbid, serta mereka yang kadar imunitasnya sudah turun atau lebih dari enam bulan.

"Karena kita sudah tahu by name by address, nanti akan kita akan berikan alternatif vaksin yang ada, agar bisa meningkatkan kadar imunitasnya demi menjaga level imunitas Indonesia untuk menghadapi, siap-siap di awal tahun depan kalau misalnya ada varian baru," ujar Menkes. [ANTARA]

Baca Juga: Peneliti Mengklaim Orang yang Tidak Vaksin setelah Kena Covid-19 Berisiko Tinggi Derita Peradangan Otot Jantung

Load More