SuaraJogja.id - Sepekan dilantik jadi Kapolsek Moyudan, AKP Eko Haryanto ungkap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh karyawan Studio Alam Gamplong, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman.
Eks Kanit Reskrim Polsek Sleman itu, bersama tim barunya di Polsek Moyudan, mencokok seorang karyawan objek wisata tersebut, yang berinisal RH, warga Pandansari, Kajoran, Magelang.
Peristiwa itu terjadi pada pertengahan Agustus lalu sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, pelapor, yang juga karyawan lain studio tersebut akan mengambil uang hasil sewa tempat.
"Uang tersebut disimpan di dalam buku catatan sewa dan dimasukkan dalam laporan harian. Karena sebelumnya pelapor tidak masuk kerja," kata dia, Jumat (26/8/2022).
Dalam catatan, uang sewa tempat tersebut terkumpul dengan jumlah Rp10.170.000 juta, namun saat diambil uang tersebut sudah tidak ada.
"Pelapor kemudian mengecek rekaman CCTV yang terpasang di lokasi. Ternyata, dalam rekaman cctv itu tersangka terlihat telah mengambil uang itu tanpa seizin pelapor," ungkap Eko.
Selain membawa uang sewa, tersangka juga membawa uang yang diserahkan oleh karyawan lainnya untuk dibayarkan ke vendor dan tukang.
Mengetahui hal itu, pihak pengelola Studio Alam Gamplong langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Moyudan untuk mengusut kasus ini.
Mendapat laporan, petugas kemudian menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan saksi dan melakukan olah TKP.
Baca Juga: Polisi Masih Terus Dalami Insiden Penembakan Senapan Angin di Moyudan yang Tewaskan Seorang Bocah
"Awalnya kami kesulitan menangkap tersangka, karena selalu berpindah-pindah tempat persembunyian," terangnya.
Namun kemudian, pihaknya mendapat informasi bahwa tersangka pulang ke rumah orang tuanya di Magelang.
"Sehingga saat itu, tersangka kami tangkap, akhir pekan lalu," ujarnya.
Eko menyebut, tindakan pencurian dengan pemberatan (curat) dilakukan oleh tersangka karena kecanduan judi daring (online).
"Uang hasil kejahatan sudah habis untuk main judi online dan bayar utang pada saat main judi online. Kami hanya mengamankan barang bukti berupa buku tulis, kuitansi, kartu ATM, dan lainnya," ujarnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, RH terancam dijerat pasal 363 KUH Pidana atau 362 KUH Pidana dan 372 KUH Pidana tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan atau pencurian biasa dan penggelapan.
Berita Terkait
-
Gunakan Punci Palsu Bobol Rumah Kontrakan di Glagahsari, Dua Pencuri Laptop Diamankan Polisi
-
Komplotan Pencuri Ponsel di Bangkalan Berujung Masuk Rumah Sakit, Babak Belur Usai Tertangkap Warga
-
Ternyata Ini Sosok Pencuri dan Perusak CCTV Kasus Brigadir J yang Diungkap Kapolri di Hadapan Legislator
-
Pekerjaan Baru Amelia, Pegawai Alfamart yang Sempat Viral Lawan Kasus Pencuri Cokelat
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
-
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses
-
Tak Larang Warga Pasang Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Keren dan Apik!
Terkini
-
Aksi Nekat Maling Sasar SD di Sleman, Uang Puluhan Juta Lenyap! Polisi Turun Tangan
-
Borobudur Dipakai Promosi Jogja? Blunder Dinas Pariwisata Bikin Geleng-Geleng Kepala
-
Mulai Agustus 2025: Pelajar Gunungkidul Bisa Cek Kesehatan Gratis! Ini Targetnya
-
APBD Siap Mengalir: Sekolah Rakyat Sleman Gunakan Tanah Kas Desa, Ini Detailnya
-
Bupati Utamakan Kesehatan Warga, Sebagian APBD Perubahan Bantul Dialokasikan untuk Biaya BPJS