Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 28 Agustus 2022 | 19:14 WIB
Roy Citayam ditemui di kawasan Mampang, Jakarta (4/8/2022). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

SuaraJogja.id - Roy, salah satu di antara beberapa remaja yang viral berkat Citayam Fashion Week (CFW), mengungkapkan cita-citanya untuk punya merek fashion sendiri jika suatu hari memiliki modal berlebih.

"Rencana pengin punya brand ada sih. Tapi nanti nunggu duitnya terkumpul, bikin brand sendiri," kata Roy seperti dikutip Antara, Minggu (28/8/2022).

Namun, Roy belum bisa mengungkapkan lebih lanjut mengenai gambaran konsep dari brand fashion yang dia cita-citakan itu. Untuk saat ini, Roy mengatakan dirinya memilih fokus membuat konten dan terlibat dengan proyek-proyek yang berkaitan dengan fashion.

"Ke depannya ya Insya Allah kalau bisa [terlibat dengan proyek tentang fashion] akan saya lakukan," ujar Roy.

Baca Juga: Xiaomi Mau Bikin Sub-Brand Baru Ponsel Kelas Menengah

Sama halnya dengan Roy, remaja CFW lainnya yakni Nadia dan Tegar juga mengatakan mereka saat ini akan tetap fokus membuat konten yang berkaitan dengan fesyen.

"Ya ke depannya sih konten juga, sama kalau ada panggilan. Konten bikin kreasi sendiri, tentang fashion juga," kata Tegar.

Pada kesempatan yang sama, Roy, Tegar, dan Nadia mengungkapkan harapannya agar kegiatan CFW yang membesarkan nama mereka itu terus ada meramaikan kawasan di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas BNI dan Stasiun KRL Sudirman.

"Tetap selalu support Citayam Fashion Week biar lebih maju lagi dan jangan pernah bikin Sudirman itu sepi, biar rame lagi supaya Citayam Fashion Week tetap ada," kata Roy.

Menurut Roy, Citayam Fashion Week yang kerap meramaikan lingkungan kini sudah tidak seramai dulu. Meski demikian, para remaja dari SCBD (Sudirman, Citayem, Bojong Gede, dan Depok) masih tetap melakukan catwalk dengan memperhatikan kondisi sekitar agar tidak mengganggu lalu lintas.

Baca Juga: Selamat! BLACKPINK Puncaki Reputasi Brand Penyanyi K-Pop Bulan Agustus

"Enggak seramai dulu. Catwalk masih ada, tapi buat yang nonton enggak boleh di tengah jalan karena mengganggu lalu lintas," ujar Roy.

Roy mengatakan, sepinya CFW sangat mempengaruhi pendapatannya karena dia dan teman-temannya menjadi kesulitan untuk membuat konten.

"Berasa banget. Biasa sehari bisa tiga konten, ini cuma satu. Kadang-kadang enggak dapat [konten] dalam sehari," katanya.

Meski berharap CFW tetap meramaikan kawasan Dukuh Atas, Roy mengatakan dia tak keberatan jika CFW harus dipindahkan ke tempat lain yang lebih baik agar semakin tertib.

"Kalau ganggu jalan juga kan kasihan sama yang mau pulang kerja," ujarnya.

Load More