SuaraJogja.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan harga avtur akan tetap sehingga maskapai tetap bisa menjual tiket pesawat secara murah meskipun terdapat rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Ini bagian dari balancing (keseimbangan) adanya kenaikan BBM satu sisi, satu sisi BBM naik, Insya Allah avtur akan tetap, dan tarif murah itu bisa dilakukan,” kata Budi ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Menurut Budi, tiket murah pesawat tetap dapat diberlakukan karena berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah, baik di tataran pusat dan daerah serta maskapai penerbangan. Perusahaan penerbangan, ujarnya, telah diimbau untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi serta kampanye promosi tiket pesawat.
“Dan ini sudah dibuktikan oleh, beberapa maskapai sudah memberikan tarif murah dari waktu-waktu tertentu kepada masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Pemerintah Upayakan Efisiensi Biaya Komponen Aviasi Agar Tiket Pesawat Murah
Pemerintah daerah, kata Budi, juga telah memberikan jaminan keterisian pesawat kepada maskapai agar tingkat okupansi bisa melebihi 60 persen. Jaminan okupansi itu, ujarnya, sudah diterapkan di beberapa daerah dan menunjukkan keberhasilan.
“Jadi komitmen dari pemerintah daerah untuk memasarkan, membeli dan mengkomunikasikan tentang penerbangan ke daerah. Yang sukses beberapa ada daerah di Sumatera Selatan, Kalimatan Barat, itu berhasil. Jadi pemerintah terus serta mensubsidi tapi (jika) di tengah-tengah mereka okupansinya naik menjadi 70 persen, konstan, subsidinya dilepas,” ujar Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Budi Karya Sumadi untuk mengendalikan harga tiket pesawat.
"Saya dengar juga keluhan, 'Pak harga tiket pesawat Pak, tinggi'. Sudah langsung saya reaksi Pak Menteri Perhubungan, pemerintah segera ini diselesaikan. Garuda, Menteri BUMN juga saya sampaikan segera tambah pesawatnya agar harga bisa kembali pada keadaan normal meskipun itu tidak mudah karena harga avtur internasional juga tinggi," kata Presiden Jokowi dalam rapat 18 Agustus 2022.
Tarif angkutan udara merupakan salah satu penyumbang terbesar inflasi dari kelompok administered price, selain komponen bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter dan tarif listrik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok tersebut menyumbang inflasi pada Juli 2022 sebesar 0,21 persen month to month (mom) atau 6,51 persen year on year (yoy) secara tahunan. [ANTARA]
Baca Juga: Naiknya BBM Jadi Penyebab Harga Tiket Pesawat Mahal
Berita Terkait
-
Puncak Mudik Motor di Pelabuhan Ciwandan! Ini Strategi Atasi Kepadatan dari Menhub
-
Mulai Hari Ini, One Way Nasional Resmi Diterapkan Mulai KM 70 Hingga KM 414
-
Menhub Klaim Arus Mudik di Pelabuhan Merak Nggak Macet Meski Kendaraan Melonjak
-
Menhub Sebut Cuaca Buruk Hantui Mudik Lebaran
-
Jangan Terjebak Macet! Menhub Imbau Mudik Lebih Awal dengan WFA, Ini Alasannya
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green