
SuaraJogja.id - Edilson Henrique Lopes, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dalan (UAD) angkatan 2017 dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk di bagian tubuhnya. Ia ditusuk oleh orang tak dikenal di kawasan Tegalrejo, Kota Yogyakarta pada Rabu (31/8/2022) malam.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Gatot Sugiharto mengungkapkan bahwa Edilson merupakan sosok mahasiswa yang baik dan tidak neko-neko ketika berada di kampus.
"Kebetulan saya sebagai dosen pembimbing akademiknya (Edilson). Anak ini anak baik walaupun beberapa nilai agak kurang maksimal karena memang kendala bahasa," ujar Gatot saat dihubungi awak media, Jumat (2/9/2022).
Kendala bahasa itu muncul mengingat Edilson yang berasal dari Timor Leste. Selain itu Edilson juga tergabung dalam program kelas biasa atau reguler bukan kelas internasional sehingga tidak berlakukan khusus meskipun mahasiswa asing.
Baca Juga: Pria di Utan Kayu Selatan Ditusuk OTK, Polisi Buru Pelaku
"Karena dia dari Timor Leste jadi lebih banyak menggunakan bahasa daerah, termasuk bahasa asing yang belum tentu dia bisa berkomunikasi itu dengan baik," ucapnya.
Gatot bahkan mengungkapkan rasa penyesalannya akibat tak bisa menemui Edilson beberapa hari sebelum kejadian nahas tersebut. Padahal berdasarkan informasi yang didapatkan, saat itu Edilson tengah mencarinya untuk menanyakan perihal studinya.
"Saya sebagai dosen pembimbing akademiknya sebenarnya merasa berdosa akhir-akhir, beberapa waktu yang lalu. 4-5 hari yang lalu itu menurut informasi dari TU, (Edilson) mencari saya terus. Tapi kebetulan saya berada di NTB, sehingga saya belum bisa menemui," ungkapnya.
Disampaikan Gatot, Edilson pun tak pernah menceritakan persoalan apapun selain kuliah saat mereka berkomunikasi. Kendala yang memang sering diungkapkan adalah bahasa tadi.
Namun, ia menilai kemampuan bahasa Indonesia Edilson sudah mulai berkembang dengan baik. Sehingga dapat mengikuti beberapa perkuliahan yang diambilnya.
Baca Juga: WNA di Tegalrejo Tewas Ditusuk, Begini Kesaksian Warga
Edilson sendiri, kata Gatot, baru akan mengajukan skripsi dalam waktu dekat. Sehingga memang sebenarnya ia sudah berada di pengujung waktu untuk lulus kuliah.
"Tapi gini, saya tidak menyimpulkan secara khusus. Inii saya terus terang tidak menggeneralisir tapi saya mengatakan bahwa ini saya sebagai dosen pembimbing akademik merasa begitu bahwa yang bersangkutan baik dan saya tidak bisa mengontrol bagaimana di luar. Kondisi di luar kan di luar pantauan saya. Kalau di kampus baik, teman-temannya juga tidak merasa dia ada masalah," tuturnya.
Gatot memastikan UAD akan membantu segala proses kepulangan jenazah kepada keluarganya di Timor Leste. Termasuk dengan menyiapkan berbagai administrasi dan berkoordinasi denhan Kedubes Timor Leste.
Sebelumnya Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi menyebut bahwa kejadian itu dilakukan oleh orang tak dikenal.
"Iya kejadian tadi malam ada tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia yang terjadi pada hari Rabu 31 Agustus 2022 pukul 23.45 WIB. Terjadi keributan di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Tegalrejo," kata Idham saat ditemui awak media di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (1/9/2022).
Disampaikan Idham korban meninggal sendiri merupakan warga negara asing (WNA) asal Timor Leste yang tengah menyelesaikan pendidikannya di Yogyakarta. Korban diketahui mendapat luka tusuk senjata tajam hingga akhirnya meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian.
"(Korban meninggal dunia) Kita masih dalami karena memang informasi awalnya dari warga negara Timor Leste. Statusnya berkuliah, belajar," ujarnya.
Selain korban meninggal dunia EHL, kata Idham, ada dua korban luka akibat kejadian tersebut.
Di antaranya adalah JVG (27) yang mengalami luka tusuk ringan di rahang sebelah kiri, luka sayatan di punggung, luka lecet lecet dikaki kanan kiri dan tangan kiri. Serta CDF (29) yang mendapat luka memar pada kaki kanan akibat benda tumpul.
"Kejadian itu dalam hal ini dilakukan oleh orang tidak dikenal saat ini masih dalam penyelidikan. Saat ini kita masih dalam penyelidikan dan melakukan olah TKP mengumpulkan barang bukti guna mengungkap pelakunya," tegasnya.
Diungkapkan Idham, belum diketahui secara pasti penyebab penganiayaan ini dilakukan. Saat ini polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Pengajaran masih terus dilakukan, motifnya belum. Masih kita dalami motifnya. Kita masih olah TKP masih mencari bukti-bukti pendukung guna mengungkap pelakunya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ternyata Membusuk di Toren Air Rumah usai Dilaporkan Hilang, Siapa Pembunuh Ibu-Anak di Tambora?
-
Koja Jakut Gempar! Pria Bertato Ditemukan Tewas Mengambang di Got
-
Mayatnya Diduga Disembunyikan di Toren Air, Polisi Kejar Terduga Pembunuh Ibu-Anak di Tambora
-
Jalani Sidang Tuntutan Hari Ini, 3 Prajurit TNI Kasus Penembakan Bos Rental Mobil Bakal Dihukum Bui Berapa Lama?
-
Suriah Membara, Lebih dari 1.000 Tewas dalam Pertempuran Sengit HTS dan Pembantaian Balas Dendam
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Papua Global Spices, UMKM Papua Barat yang Sukses Tembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman