SuaraJogja.id - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta mencatat telah terjadi sebanyak 37 kasus kebakaran di wilayahnya pada medio Januari hingga Juli 2022. Kebanyakan kasus kebakaran itu disebabkan oleh korsleting arus listrik.
Kasi Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Mahargyo menuturkan dari 37 kasus kebakaran itu tersebar di wilayah kota gudeg. Namun wilayah Kemantren Umbulharjo jadi wilayah yang cukup sering dengan 9 kasus.
"Dari jumlah itu sekitar 49 persen penyebabnya masih sama yakni karena tegangan arus listrik," kata Mahargyo dikonfirmasi awak media, Jumat (2/9/2022).
Data itu ternyata hampir menyamai total kasus kebakaran di Kota Yogyakarta sepanjang tahun 2021 lalu. Tercatat tahun lalu tim pemadam kebakaran harus berjibaku memadamkan si jago merah di bangunan maupun lainnya sebanyak 50 kasus.
Disampikan Mahargyo, Kemantren Umbulharjo memang tetap mendominasi. Sebab tahun lalu ada 11 kejadian kebakaran di wilayah tersebut.
Disusul kemudian Kemantren Mergangsan sebanyak 8 kasus, lalu di Kemantren Kotagede dengan 5 kasus kebakaran pada saat itu. Penyebab paling banyak masih sama yakni hubungan pendek arus listrik.
"Dari total kejadian itu (tahun 2021), 34 persen atau 17 kasus kebakaran disebabkan karena tegangan arus listrik," ungkapnya.
Memang, kata Mahargyo, tidak sepenuhnya kejadian kebakaran itu disebabkan oleh arus listrik. Ada pula beberapa faktor lain misalnya human error atau kelalaian manusia, kebocoran tabung gas dan faktor-faktor lain.
Pihaknya tak lelah untuk senantiasa mengimbau masyarakat khususnya Kota Yogyakarta untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran. Mengingat daerah yang juga sudah padat dengan penduduk.
Baca Juga: Pemkot Targetkan Peta Data Kemiskinan di Kota Yogyakarta Tuntas Akhir 2022
Sosisalisasi juga terus dilakukan Damkar Kota Yogyakarta mengenai penggunaan peralatan listrik yang berstandar nasional. Bertujuan untuk semakin meminimalisir kebakaran akibat tegangan arus listrik tadi.
"Sosialisasi kalau kami sudah rutin dilakukan untuk hal itu. Mengingat penyebab kebakaran paling banyak ya akibat korsleting listrik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Buntut Kebakaran Toko di Pasar Senen, Pedagang Harap Ada Bantuan dari Pemerintah dan Pihak Pasar
-
Kronologi Kebakaran Rumah Tewaskan 3 Orang di Caturtunggal Sleman
-
Ruko Lantai 3 di Sawah Besar Terkunci saat Dilalap Api, Cerita Petugas Jebol Teralis Besi Pakai Gerinda
-
Anggotanya Berpulang Karena Bencana Kebakaran di Bulaksumur, Satuan Keamanan UGM Kenang Sosok Keduanya
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki