SuaraJogja.id - Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) Universitas Gadjah Mada tengah dirundung duka cita, usai adanya seorang anggota dan pensiunan satuan tersebut yang tewas akibat kebakaran Jumat (2/9/2022) dini hari. Keduanya yakni Rani Istiyani (38) dan Subono (64).
Keduanya merupakan korban kebakaran di rumahnya di kawasan Bulaksumur atau tepatnya di Padukuhan Kocoran, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban UGM Nando mengatakan, sosok almarhumah Rani dikenal sebagai salah satu staff lapangan yang sehari-hari berjaga di pos masuk Boulevard UGM. Menurut Nando, hampir semua rekan sivitas UGM mengenalnya, karena Rani adalah sosok yang cukup ramah bertegur sapa dengan siapapun. Semua orang bersahabat dengannya dan tidak memiliki musuh.
"Demikian juga pak Bono, saya memanggil pak Subono dengan pak Bono ya. Ia juga merupakan pensiunan UGM dan masih sering berinteraksi dengan kami petugas keamanan UGM. Putrinya yang satu lagi, Ayu, sewaktu masih sekolah kadang setelah dijemput dari sekolah dia sering dibawa main ke pos jaga," kenang Nando, kala dihubungi, Jumat (2/9/2022)
Baca Juga: Kebakaran di Kawasan Bulaksumur UGM Tewaskan Tiga Orang, Polisi Dalami Penyebab Kejadian
Rani juga dikenal sebagai orang yang memiliki suara nyaring, bila ada patroli udara, tanpa menyebut nama maka tim yang mendengar suaranya langsung mengetahui bahwa itu adalah suara khas milik Rani.
Bila pak Bono kerap dikenang pula sebagai orang yang tak sungkan membantu memijat dan urut rekannya yang kelelahan, Rani, putrinya dikenang sebagai orang yang sigap membantu dan mempersiapkan kebutuhan kerja tim di lapangan. Tanpa diminta langsung menyiapkan teh, air minum bagi petugas lapangan.
"Dia mengingatkan kami agar selalu menjaga kesehatan dan jangan lupa istirahat. Itu yang sangat mengena bagi kami semua, hampir seluruh teman lintas angkatan datang untuk memberikan penghormatan terakhir," sebutnya.
Selama ini, imbuh Nando, Rani tak punya keluhan khusus soal masalah yang membelit dalam hidupnya.
Lokasi Rumah Sempat Jadi Kendala Pemadaman
Baca Juga: BTN Siap Bangun Rumah untuk Dosen Milenial UGM
Nando menjelaskan, pihaknya mendapat informasi kejadian kebakaran di rumah Subono pada sekitar pukul 03.40 WIB. Tim langsung meluncur ke lokasi kejadian dan menerjunkan tim mobil pemadam, sekaligus mengundang tim damkar Kabupaten Sleman untuk membantu memadamkan serta pengondisian di tempat kejadian.
Berita Terkait
-
Kisah Sugianto: Pekerja Migran Indonesia Jadi Pahlawan di Korea Selatan!
-
Atap Klub Malam Runtuh Saat Konser, Gubernur dan Eks Bintang MLB Tewas Bersama 98 Korban
-
Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Pelanggaran Berat di Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Mulut Berbusa usai Check In Bareng Cewek di Hotel, MS Tewas Gegara Overdosis Obat Kuat?
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
Terkini
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi