Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 05 September 2022 | 16:23 WIB
Gerakan WNI Menggugat menggelar aksi menolak kenaikan BBM di Kantor Pos Besar Jogja, Senin (5/9/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Gerakan WNI Menggugat mengirim surat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hal itu menyusul keprihatinan komunitas yang terdiri atas sekelompok warga di Kota Jogja itu terkait kebijakan pemerintah yang baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kami, Gerakan WNI Menggungat resmi melaporkan kader PDIP Joko Widodo kepada ketua umum PDIP. Agar ketua umum PDIP menjewer Kader PDIP Joko Widodo dalam 7x24 jam atau hingga 12 September 2022. Supaya batalkan kebijakan ugal-ugalan kenaikan BBM," kata koordinator aksi Tri Wahyu di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Senin (5/9/2022) siang.

Tri menyebut bahwa kenaikan harga BBM berpotensi semakin menyusahkan rakyat. Terlebih dengan berbagai efek yang akan muncul usai harga BBM itu naik.

Menurut WNI Menggugat sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bersikap bebal terkait dengan berbagai reaksi penolakan kenaikan harga BBM. Hal itu yang membuat pihaknya meminta Megawati sebagai sosok yang ditakuti untuk memberikan peringatan.

Baca Juga: Subsidi BBM Dicabut Akan Picu Kenaikan Jumlah Orang Miskin, Jokowi Akan Mengulang Era SBY?

Pernyataan Jokowi terkait dengan pilihan terakhir untuk menyelamatkan keuangan negara hanya dengan menaikan harga BBM itu diragukan pihaknya. Mengingat ada banyak proyek dan ambisi besar yang justru dijadikan fokus pemerintah.

"Ketika ambisi proyek IKN dan kereta cepat masih berjalan. Lalu itu gaji presiden, wapres, menteri, hingga komisaris dan direksi Pertamina belum dipotong. Apakah benar kenaikan harga BBM ini jadi opsi terakhir," tuturnya.

"Benarkah kenaikan BBM tindakan adil dan pro rakyat serta kata-kata Joko Widodo ini pilihan terakhir pemerintah?" tegasnya.

Mereka menilai bahwa kenaikan harga BBM bukan merupakan opsi pamungkas. Melainkan masih banyak alternatif lain yang dianggap lebih besar pasak daripada tiang.

"Apabila ketua umum PDIP tidak menjewer kader PDIP Joko Widodo dalam 7x24 jam agar batalkan kebijakan ugal-ugalan kenaikan BBM. Gerakan WNI Menggugat akan menyerukan kepada Rakyat Indonesia bahwa PDIP bertanggungjawab atas kebijakan ugal-ugalan kenaikan BBM dan rakyat agar memberikan hukuman politik kepada PDIP di pemilu ke depan," paparnya.

Baca Juga: Sopir Mogok Imbas Harga BBM Naik, Polisi Turun Tangan Angkut Pelajar dan Masyarakat

Tak hanya Megawati Soekarnoputri yang disurati oleh Gerakan WNI Menggugat. Ada sosok musisi senior Iwan Fals yang juga dikirimkan sebuah surat.

Bukan tanpa alasan, kata Tri, sosok Iwan Fals dianggap tak lagi bertaring dalam urusan terkait dengan pemerintah. Pria yang kenal dikenal dengan lagu 'Bento' iu disebut tidak lagi bersikap independen seperti dulu kala.

Rupanya Jokowi juga punya kaitan cukup erat dengan Iwan Fals. Mengingat pada satu kesempatan tepatnya pada 2014 silam Jokowi sempat bertemu Iwan Fals serta menyatakan bahwa lagu 'Galang Rambu Anarki' adalah lagu favoritnya.

"Pak Jokowi pernah bilang kalau beliau suka lagu 'Galang Rambu Anarki'. Kita tahu bahwa dalam liriknya menyebut soal situasi kenaikan BBM yang menyusahkan rakyat. Mungkin, tidak tahu liriknya itu," tandasnya.

Load More