SuaraJogja.id - Harga beras dari berbagai jenis dan kualitas di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten relatif stabil dan tidak naik sampai saat ini setelah harga BBM diumumkan naik.
"Dari pemantauan kami, harga beras hingga kini relatif stabil," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] Kabupaten Lebak Orok, Sukmana seperti dikutip dari Antara, Senin (6/9/2022).
Harga beras jenis KW 1 dijual Rp9.563 per kilogram, beras KW II Rp8.738 per kilogram, dan beras KW III Rp8.200 per kilogram.
Selama ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak relatif aman dan stabil.
Sebagian besar pasokan beras ke sejumlah pasar tradisional itu dari petani lokal dan tidak mendatangkan beras dari sejumlah daerah di Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
Bahkan, beberapa tahun terakhir itu tidak ditemukan beras impor di sejumlah pasar tradisional daerah tersebut.
"Kami mengapresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang memperhatikan produksi pangan, sehingga harga beras tetap stabil," katanya.
Menurut dia, saat ini, kebutuhan beras untuk warga Kabupaten Lebak sebanyak 1,3 juta jiwa terpenuhi beras lokal, sehingga dijamin harga stabil.
Produksi beras berdasarkan laporan Dinas Pertanian setempat hingga Juli 2022 surplus tujuh bulan atau 148 ribu ton.
Baca Juga: Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Food Station Luncurkan Produk Baru Beras FS Pulen Wangi
Karena itu, pihaknya memastikan harga beras di pasaran stabil dan tidak berdampak adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) .
Dan, jika terjadi kenaikan harga beras tentu pemerintah daerah akan melakukan intervensi dengan melakukan operasi pasar (OP) untuk kembali menstabilkan harga pasaran.
"Kami berharap harga beras tetap stabil dan daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Ia mengatakan, selain harga beras stabil juga harga komoditas lainnya tetap terjaga, seperti telur Rp2i ribu per kilogram, gula pasir Rp14 ribu per kilogram, minyak curah Rp12 ribu per liter, daging sapi Rp132 ribu per kilogram, daging ayam Rp36 ribu per kilogram, cabe merah Rp40 ribu per kilogram, dan terigu Rp11 ribu per kilogram.
Saat ini, produksi kebutuhan pangan melimpah dan pasokan berjalan lancar, sehingga tidak terjadi lonjakan harga.
Selain itu juga petugas Satgas di lapangan terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk mengantisipasi penimbunan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
-
Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
-
DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
-
Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
-
Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang