Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 08 September 2022 | 16:18 WIB
ilustrasi produksi kopi merapi yang turun drastis. [Iqbal Asaputra / SuaraJogja.id]

"Ini kan musim bisa dibilang kemarau basah, jadi seharusnya kemarau tapi kan curah hujan tinggi. Banyak kopi yang 'tidak jadi', termasuk di Kabupaten Sleman, prediksi terjadi penurunan panen kopi banyak," kata dia.

"Ini belum selesai panen, tapi lihat dari kondisi kebun, prediksinya turun sekitar 50 persen. [Bentuk kegagalan] dari bunga banyak yang tidak jadi kopi, perkiraan saya. Saya belum lama bersilaturahim ke Kulon Progo, kebun kopi di sana juga mengalami hal sama, penurunan produksi," bebernya.

Dengan demikian, menurut dia jelas bahwa perubahan iklim dan berjalannya musim yang tak lagi setepat dahulu, jadi biang penyebab menurunnya jumlah panen kebun kopi.

"Kalau sementara ini kan lihatnya dari kebun, buah tidak selebat dulu," tutur bapak empat anak ini.

Baca Juga: Gawat! BI Prediksi Perubahan Iklim akan Berdampak Kerugian pada Produk Domestik Bruto Sebesar 40 Persen

Kontributor : Uli Febriarni

Load More