SuaraJogja.id - Kebudayaan dan sumber daya di sektor budaya menjadi salah satu satu dari dari sekian sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Meski saat ini penanganan pandemi sudah mulai kondusif, pemulihan di sektor kebudayaan masih saja sulit dilakukan, termasuk di sejumlah negara anggota G20.
"Tidak semua negara anggota g20 punya skema pemulihan budaya pasca pandemi," ujar Direktur Jenderal (dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek selaku Koordinator Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20, Hilmar Farid di Yogyakarta, Minggu (11/09/2022).
Padahal pembangunan berbagai sektor kedepan harus mempertimbangkan sumber daya kebudayaan secara berkelanjutan. Karenanya Indonesia sebagai presiden G20 mencoba menyuarakan program dana global. Program ini mirip dengan dana indonesiana atau dana abadi yang diberikan pemerintah kepada komunitas pekerja seni dan budaya dalam pemulihan kegiatan-kegiatan seni dan budaya.
Program tersebut diklaim bisa menjadi salah satu upaya pemulihan pembangunan yang berbasis kebudayaan. Dalam pertemuan yang dilakukan bersama delegasi negara-negara G20 di Borobudur pada Senin (12/09/2022), Indonesia mencoba menegaskan paradigma pembangunan kedepannya harus mempertimbangkan kebudayaan. Dengan demikian pembangunan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dengan berbagai sumber daya yang dimiliki masing-masing negara.
"Selain itu gagasan untuk membentuk sebuah dana global bagi pemulihan di sektor kebudayaan. Kalau di beberapa negara, di Inggris, Amerika, sudah ada skema itu. Kalau di Indonesia kan sudah ada dana indonesiana. Tapi tidak semua negara punya skema itu, jadi inisiatif dana global," tandasnya.
Pengembangan program dana global, lanjut Hilmar sangat diperlukan. Sebab bila sektor kebudayaan tidak didukung secara afirmatif, maka akan kesulitan dalam pulih dan bangkit dari pandemi COVID-19.
"Kalau mereka tidak bisa bangkit, yang rugi masyarakat secara keseluruhan, kalau sampai kita kehilangan banyak ekspresi budaya, praktik dan sumber daya di bidang kebudayaan maka kerugiannya untuk pulih akan sulit," ungkapnya.
Hilmar menambahkan, melalui Presidensi G20 tahun ini, Kemendikbudristek juga menyuarakan lima agenda prioritas bidang kebudayaan. Tidak hanya peran budaya sebagai pembuka kemungkinan dan pendorong pembangunan berkelanjutan namun juga manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan dari kebijakan berbasis budaya.
Selain itu upaya untuk menjaga budaya sebagai kepentingan bersama dan memperkuat perlawanan terhadap perdagangan gelap kekayaan budaya. Perluasan dan pemerataan akses terhadap produk budaya dan manfaat ekonomi budaya pun terus disampaikan kepada negara-negara anggota G20.
Baca Juga: Momen Pengangkatan Raja Charles III Sebagai Pemimpin Baru Inggris
"Mobilisasi sumber daya internasional untuk pemulihan berkelanjutan melalui inisiasi dana gobal untuk pemulihan seni dan budaya juga terus kami sampaikan. Para delegasi [G20} dapat mengambil inspirasi dari praktik-praktik hidup berkelanjutan yang menjadi tradisi di Indonesia dan menjadikannya sebagai jawaban atas tantangan-tantangan global seperti ekonomi dan lingkungan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Momen Pengangkatan Raja Charles III Sebagai Pemimpin Baru Inggris
-
KPK Periksa Sesditjen Kemendikbudristek Dalami Soal Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru
-
Kemendikbudristek Harapkan Kebudayaan Jadi Sumber Inspirasi Kehidupan Berkelanjutan
-
Ada Skema Baru Seleksi Masuk PTN, Ini Tanggapan Rektor UGM
-
Peringati Hari Aksara Internasional, Kemendikbudristek Beri Penghargaan Pegiat Keaksaraan dan Literasi Masyarakat
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
Terkini
-
HAN 2025 Bantul: Bukan Sekadar Perayaan, Ini Aksi Nyata Cegah Kekerasan pada Anak
-
Sukses di Pakualaman, Bisakah MAS JOS Jadi Solusi Sampah Kota Yogyakarta?
-
Konsesi Tambang Belum Terealisasi, LBH Muhammadiyah Tuntut Prabowo Lahirkan Kebijakan Kongkrit
-
Cinta Bola, Cinta OPPO! Meriahkan BRI Super League 2025 di OPPO Fan Zone
-
Skandal Judi Online Jogja: Masyarakat Melapor? JPW Curiga, justru Bandar yang Dilindungi