"Kita berusaha memperbaiki sekolah Akpol kita, untuk membentuk polisi yang benar, bukan malah dia [setelah jadi polisi] mengeroyok di kantor polisi. Begitu datang ke kantor polisi harusnya aman. Bukan malah terjadi pengeroyokan," keluhnya.
Menanggapi kedatangan tim kuasa hukum Bryan, Wakapolda DIY Brigjen Slamet Santoso mengatakan, terkait kasus ini pihaknya berkomitmen akan menangani sesuai prosedur.
Menurutnya, selama ini kasus tersebut juga telah ditangani secara prosedur baik soal kode etik maupun dugaan pengeroyokannya. Mulai dari sejak awal berangkat ke TKP hingga sekarang.
"Terkait dengan ada beberapa hambatan-hambatan, itu dikarenakan ada beberapa korban, saksi, yang sampai Agustus itu masih dalam kondisi sakit belum bisa diperiksa," tuturnya.
Ada beberapa saksi termasuk Bryan dan Albert, yang masih sakit saat dipanggil untuk dimintai keterangan, kata dia
"Sehingga baru bulan Agustus baru bisa kami periksa kesaksiannya," katanya.
Slamet memastikan, tidak ada obstruction of justice dalam penanganan kasus ini, seperti yang dikhawatirkan kuasa hukum korban.
"Penanganan kasus ini selama ini sudah berjalan, baik dari pidananya maupun dari kode etiknya, sampai saat ini masih berjalan. Semua sudah sesuai prosedur, tidak ada rekayasa-rekayasa ataupun obstruction of justice, tidak ada yang seperti itu," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, anak Komisaris Utama Bank Jatim Suprajarto yaitu Bryan Yoga Kusuma, menjadi korban pengeroyokan di Holywings Jogja, Jln Magelang, Kabupaten Sleman, 4 Juni 2022. Dalam kasus tersebut, korban diduga turut dikeroyok oleh oknum polisi.
Perwakilan Keluarga Bryan Yoga Kusuma, Anung Prajotho mengungkap, Bryan mengunjungi tempat tersebut bersama rekannya yakni Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha dan Irawan sekitar pukul 23.30 WIB.
"Sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu, 4 Juni 2022, Bryan Yoga Kusuma diprovokasi oleh seorang yang bernama Carmel, dan berujung pada perkelahian di depan parkiran [menyebut nama tempat]," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022).
Saat itu, Carmel memanggil temannya yang bernama Leo, yang kemudian mengumpulkan seluruh petugas keamanan, preman, tukang parkir, provost dan PM untuk memprovokasi Bryan Yoga Kusuma.
"Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," sebutnya.
Setelah keadaan agak kondusif, Bryan dan Albert diberikan opsi jalan tengah untuk menyelesaikan masalah ini dengan Carmel dan Leo (sebagai pihak yang bertikai) untuk menyelesaikannya di Polres Sleman yang berlokasi
di Jl. Magelang KM 12,5 Krapyak, Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan. Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan juga Bryan disita oleh pihak kepolisian," tambahnya.
Berita Terkait
-
Santri Gontor Meninggal Karena Pengeroyokan, Hotman Paris Desak Dokter yang Menyebut Kematian Karena Sakit Diperiksa
-
Fitnah Keji Istri Ferdy Sambo, Mengaku Diraba Beberapa Bagian Intim hingga Pistol Mengarah Langsung, SP3 Duren Tiga Dibongkar
-
Reaksi Istri Ferdy Sambo Tergambar di SP3, Teriak Tolong Saat Ditodong Pistol hingga Diraba 3 Bagian Intimnya
-
Kepala Remaja Luka Parah, Diduga Dikeroyok Puluhan Anggota Geng Motor Pekanbaru
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
-
Ingin Tahu Profesi Masa Depan Anak? Temukan Potensi Unik Mereka dengan Teori Multiple Intelligences!
-
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam: Saatnya Juara di Rumah!
-
Dua Kata Cristiano Ronaldo yang Bikin Joao Felix Hijrah ke Arab Saudi
Terkini
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?
-
Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...