SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera menggelar operasi pasar mulai September 2022 untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, sehingga laju inflasi di provinsi ini tetap terkendali menyusul kenaikan harga BBM.
"Harapannya, September 2022 ini sudah bisa dimulai," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Syam Arjayanti di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Syam, sejumlah komoditas yang dijual saat operasi pasar (OP) diprioritaskan yang memiliki pengaruh besar terhadap tingkat inflasi di DIY.
"Ini bisa jadi shock therapy secara psikologis agar pedagang tidak seenaknya menaikkan harga," kata dia.
Baca Juga: Tanah Desa Belum Dibebaskan, Pemda DIY Sarankan Satker Ajukan Palelah, Apa Itu?
Syam mengatakan Disperindag DIY bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY bakal menggandeng sejumlah distributor besar sehingga diharapkan dapat memberikan harga yang lebih murah bagi masyarakat.
"Lebih murah karena ada subsidi transportasi. Kami bekerja sama dengan distributor-distributor besar untuk pelaksanaan itu supaya harganya di bawah harga pasar, tapi nanti bentuknya paket. Nah, berapa harga per paket sekarang masih dibahas," kata dia.
OP yang bakal digelar di lima kabupaten/kota di DIY itu akan menyasar pedagang dan konsumen secara terpisah.
Untuk OP yang khusus menyasar para pedagang, kata dia, bakal digelar di sejumlah pasar tradisional.
Sedang OP atau pasar murah yang menyasar masyarakat bakal digelar di sejumlah titik yang dekat dengan aktivitas masyarakat.
"Jadi, ada dua mekanisme. Kalau untuk pedagang harapannya sebagai shock therapy bagi pedagang agar tidak menaikkan harga. Jadi, ada yang khusus di pedagang, ada yang di konsumen," kata dia.
Berdasarkan pantauan Disperindag DIY, menurut Syam, harga komoditas pokok di DIY secara umum masih stabil pascakenaikan harga BBM.
Komoditas cabai yang sempat mengalami kenaikan harga di pasaran, saat ini telah kembali turun.
Berdasarkan pantauan Disperindag DIY di tiga pasar tradisional di Kota Yogyakarta yakni di Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, dan Pasar Demangan pada 12 September 2022, harga cabai merah keriting rata-rata dijual Rp59.333 per kg atau turun dari sebelumnya mencapai Rp76.667 per kg dan cabai merah besar menjadi Rp58.333 dari sebelumnya Rp66.333 per kg.
Berikutnya, cabai rawit hijau naik menjadi Rp45.667 dari sebelumnya Rp46.500 per kg, dan cabai rawit merah menjadi Rp47.333 per kg dari sebelumnya Rp49.167 per kg.
Untuk bersama-sama mengendalikan inflasi, ia juga meminta masyarakat di DIY dapat menanam dan memanfaatkan komoditas pangan secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing.
"Kami akan bekerja sama dengan PKK untuk menggiatkan kembali gerakan pemanfaatan tanaman pangan di pekarangan rumah sehingga pengeluaran belanja pangan bisa dialihkan untuk keperluan yang lain," ujar Syam. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Mendagri Apresiasi Inflasi Nasional Terkendali, Oktober 2024 Capai 1,71 Persen
-
Prabowo Presiden, Oktober Langsung Inflasi 0,08 Persen
-
Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Pasar Tradisional di Jakarta Sepi Pembeli
-
Mendagri Targetkan Inflasi 2,5 Persen: Bawa Nama Baik Kepala Daerah
-
Dharma Pongrekun Sebut 7 Cara Tangani Inflasi Pangan di Jakarta, Kerjasama Sawah Jadi Fokus
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak