SuaraJogja.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baru saja ditetapkan pemerintah mulai berdampak pada sektor pariwisata di DIY. Sekitar 120 travel trip atau perjalanan wisata ke kota ini dibatalkan.
"Belum tahu detilnya, tapi sekitar 30 persen atau 120 travel trip batal," ujar Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) DIY, Deddy Pranowo Eryono disela Travel Trip di Yogyakarta, Selasa (13/09/2022).
Padahal saat ini, menurut Deddy, okupansi hotel dan restoran di DIY mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. Namun kenaikan harga BBM menjadikan upaya tersebut kembali tak bisa dilakukan secara optimal.
Sebab paket wisata pasca kenaikan BBM mengalami perubahan harga. Padahal banyak wisatawan yang sudah membeli paket wisata.
Mereka tidak mau ada penyesuaian harga oleh pengelola paket wisata. Akhirnya perjalanan wisata yang sudah direncanakan pun dibatalkan.
"Pengusaha bus dan wisata terpaksa menaikkan harga paket wisata, tapi wisatawan tidak mau, akhirnya cancel," ujarnya.
Deddy menyebutkan, pengusaha bus dan paket wisata memang mau tidak mau harus menaikkan harga. Begitu pula perhotelan dan restoran di DIY karena biaya operasional yang mulai mengalami kenaikan.
Akibat pembatalan travel trip tersebut, okupansi hotel pun mengalami penurunan. Kalau biasanya okupansi mencapai 60-70 persen maka saat ini tinggal 30-50 persen.
Dampak terbesar terjadi pada hotel-hotel bintang 2 dan dibawahnya. Sebab mereka tidak banyak menyediakan fasilitas untuk MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) laiknya hotel bintang 3 hingga 5.
Baca Juga: Mobil Travel Wisatawan Masuk Jurang di Banyuwangi, 2 Warga Negara Jerman Jadi Korban
"Karenanya kami minta pemkot dan kabupaten bisa mengadakan kegiatan, itu bisa untuk menggairahkan kami. Diskon pajak tidak perlu satu tahun, hanya 2-3 bulan, diberikan fasilitas itu. Mari itu di create, bisa pemerintah atau kami, monggo," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo mengungkapkan DIY menggelar Jogja International Travel Mart (JITM) selama tiga hari kedepan. Kegiatan kali ini diikuti 50 buyer luar negeri serta 60 seller dari DIY yang berasal dari agen perjalanan wisata, hotel, serta destinasi wisata dan perusahaan. Selain itu buyer dari 10 negara seperti Perancis, Spanyol, Malaysia, Singapura, Thailand, India, dan Kanada.
"Event ini salah satunya untuk menggaet lagi pangsa wisatawan mancanegara pasca pandemi Covid-19 mereda," ujar dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk