Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Jum'at, 16 September 2022 | 16:51 WIB
Wapres Ma'ruf Amin memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri Acara Haul Ulama Indonesia ke-23 Tahun Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2022). ANTARA/HO-BPMI Setwapres/aa. [Handout BPMI Setwapres]

SuaraJogja.id - Media sosial seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membawa kemaslahatan bagi banyak orang, kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Semua alat dapat membawa manfaat atau mudarat, tergantung pada penggunanya," kata Wapres Ma'ruf Amin saat membuka secara resmi Kongres Mujahid Digital dan Konsolidasi Nasional Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia di Istana Wapres, Jakarta, Jumat.

Sama halnya dengan media sosial, lanjut Wapres, akan menjadi berkah apabila sebagai kendaraan untuk mengantarkan pada tujuan yang mulia, yaitu melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan menjaga ketertiban dunia.

Sebaliknya, media sosial akan menjadi bencana jika untuk menyebarkan hoaks, disinformasi, ujaran kebencian, penipuan, hingga perundungan sehingga mendatangkan kemudaratan.

Baca Juga: Panen Kecaman! Nenek Renta Menangis Diduga Dimaki hingga Disuruh Mengemis Anak Sendiri

Selain menjaga keutuhan bangsa, kata Wapres, pemanfaatan media sosial dengan baik juga sebagai penjaga demokrasi di dunia modern ini.

"Demokrasi yang dahulu diperjuangkan dan dijaga hanya di dunia nyata, kini juga harus dijaga di dunia digital," kata Wapres.

Setiap orang, menurut Wapres, harus mampu menjaga kebebasan dan mengeluarkan pendapat di media sosial agar jangan sampai kebablasan sehingga menimbulkan permusuhan antarsaudara sebangsa.

Bagi umat Islam, kata Kiai Haji Ma'ruf Amin, kehadiran media sosial juga harus optimal sebagai sarana menguatkan ukhuwah islamiah (persaudaraan dalam Islam), ukhuwah wathaniah (persaudaraan dalam berbangsa), dan ukhuwah insaniah (persaudaraan sesama umat manusia).

"Jangan sebaliknya justru dunia digital membuat umat di dunia nyata terpolarisasi dan terpecah belah. Ini penting. Berkata benar dengan menyampaikan fakta yang sebenarnya, tidak mengarang cerita atau membohongi publik," pesan Wapres.

Baca Juga: Ni Luh Djelantik Kecam Bule yang Kencing di Gunung Bromo : Pakai Otak Anda

Wapres juga berharap para mujahid, yaitu para ahli teknologi dan informasi dari Komisi Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuat program-program edukasi bagi masyarakat di seluruh pelosok tanah air agar masyarakat makin bijak bermedia sosial dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi.

"Tentu yang penting juga mengawal isinya karena kita diperintahkan untuk membincangkan hal-hal yang baik saja," katanya.

Wapres menyebutkan bahwa kebaikan itu terdiri atas dua hal, yaitu isalul manfaat (membawa manfaat) dan juga menangkal kemudaratan. Selain itu, tidak ada kebaikan.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Umum MUI Buya Basri Bermanda dan Marsudi Syuhud serta Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah.

Sementara itu, Wakil Presiden hadir dengan didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Robikin Emhas. [ANTARA]

Load More