SuaraJogja.id - Fahri Hamzah mengkritik salah satu Presiden Republik Indonesia melalui media sosial. Diduga sosok presiden yang disentil adalah Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono karena aktivitasnya akhir-akhir ini.
"Setiap seorang mantan presiden ikut berpolitik kembali, saat itu kita kehilangan satu bapak/ibu bangsa. Kita semua rugi," cuitnya melalui akun Twitternya @fahrihamzah, dikutip Senin (19/9/2022).
Baru-baru ini, Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendapat informasi soal pengkondisian pencapresan 2024. Dalam pesta demokrasi itu, hanya dua pasangan oleh kartel politik yang maju. Sontak, pernyataan tersebut memicu polemik di berbagai ruang diskusi.
Warganet pun ikut berkomentar terhadap polemik pencapresan yang didesain hanay dua orang oleh kartel.
Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Diklaim Lebih Baik Dibanding Era SBY
"Cc @SBYudhoyono dan kelak @jokowi. Jadilah bapak bangsa. Gak usah cawe-cawe politik praktis, yang lagi berpolitik praktis juga jangan keterlaluan. Mosok capres dibatasi 20 persen," tulis salah satu warganet.
Warganet yang lain berpendapat sah-sah saja ikut berpolitik asal memiliki kapasitas yang cukup. "Siapapun dia yang punya kapasitas bisa menjaga demokrasi melalui pemilu yang jurdil, ikutlah berpolitik," tulisnya.
Warganet Syarif Hidayatullah juga ikut menyebut Presiden RI ke-5 Megawati ikut berpolitik selama ini. Namun Fahri Hamzah tak pernah mengkritik apalagi sampai menyindir Megawati.
"Berarti bu Mega paling terlama dong pak kalo begitu kehilangan sebagai ibu bangsa," sindirnya yang ditujukan ke Fahri Hamzah.
"Kali ini setuju SBY, Mega, JK, dan mantan-mantan lain sebaiknya duduk manis mengawasi, bukan turun ke gelanggang," tulis warganet Sastro Utomo.
Baca Juga: SBY Akan Turun Gunung, Menduga Pemilu 2024 Tidak Jujur dan Adil
Tak hanya itu, warganet lain pun menanyakan apakah ada aturannya mantan presiden tidak boleh ikutan berpolitik.
"Apa ada aturanya gak boleh? Kalau gak ada, salahnya dimanaa?" katanya.
Sebelumnya, dalam rapat besar Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sambutan kepada ribuan keder Demokrat. Dalam beberapa pernyataannya, SBY menuding ada kecurangan pencalonan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang. SBY sendiri siap 'turun gunung' untuk melakukan langkah agar kontestasi Pemilu 2024 ini berjalan secara adil dan jujur.
Kontributor Suarajogja.id: Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
-
Panas! Demokrat VS PDIP Gegera SBY 'Turun Gunung', Hasto Berkicau Kecurangan Pemilu 2009 Sampai Sentil Kasus Century
-
Video SBY Nyanyi Viral di IG, Warganet Ramai Minta Kembali Jadi Presiden: Lagi Boleh Pak
-
Panas! Hasto Balas Sindiran SBY Soal Pemilu 2024 Disebut akan Curang: Fitnah, Menuduh Adanya Kebatilan dan Kejahatan
Terpopuler
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Seharga Honda Vario: Muat Banyak, Cocok untuk Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
- 6 Mobil Sedan Eropa Bekas Harga di Bawah Rp 40 Jutaan: Dibanderol Setara Motor Matic
Pilihan
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Mlaku Lokal
-
Breaking News! Persija Rekrut Eks Persib Berlabel Timnas Indonesia
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Spek Gahar untuk Gaming Juni 2025, Performa Ngebut Kamera Cakep!
-
7 Rekomendasi TWS Bass Murah Terbaik Juni 2025, Harga Mulai Rp 160 Ribuan
-
13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
Terkini
-
Buntut Kasus Mbah Tupon, Polda DIY Sebut Ada 7 Tersangka, 3 Orang di Antaranya sudah Ditahan
-
Panjat Kelapa Berujung Maut, Warga Sleman Meninggal di Ketinggian 15 Meter
-
Dari Solo ke Jogja Demi Jastip Merchandise Marathon Kisah Unik di Balik Mandiri Jogja Marathon 2025
-
Makan Bergizi Gratis di Jogja Terus Dioptimalkan, Polda DIY Selesaikan Pembangunan Dapur Gizi Modern
-
Bawa Semangat Pembeda di 2025, Mandiri Jogja Marathon Hidupkan Ekonomi Kreatif dan Selamatkan Bumi