SuaraJogja.id - Menkopolhukam, Mahfud MD menegaskan tidak ada rekayasa dalam peristiwa penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi. Menurutnya, penangkapan itu bertujuan untuk penegakan hukum.
"Tak ada rekayasa politik dlm penetapan Lukas Enembe sbg TSK korupsi. Itu utk penegakan hukum sesuai dgn aspirasi tokoh2 dan rakyat Papua," tulisnya di akun Twitter @mohmahfudmd, dikutip Rabu (21/9/2022).
Mahfud MD mengatakan, dalam cuitannya itu, bukan soal Rp1 miliar yang akan dikembangkan dugaan korupsinya.
"Masalahnya bukan hanya 1 M yang akan terus dikembangkan dugaan korupsinya, melainkan ratusan M sesuai dengan temuan PPATK spt yg dijelaskan kemarin," tulisnya.
"Ada yg bertanya, mengapa yang mengumumkan Menko Polhukam. Memangnya mengapa? Saya kan sudah sangat sering mengumumkan kasus korupsi yang ditangani aparat penegak hukum (APH)? Masalah kasus ASABRI, Jiwasraya, Satelit Kemhan, dll. Saya adalah Menko Polhukam yang harus menjelaskan hal-hal yang kontriversial," tulis Mahfud MD.
Warganet pun banyak memberi komentar terhadap cuitan Mahfud MD tersebut. Sejumlah komentar mendukung negara untuk memberantas tindak korupsi.
"Negara jangan kalah sama garong pak, segerakan diadili biar partai nya nyungsep kubangan," tulis salah satu warganet.
Ada warganet yang menanyakan soal adakah ratusan miliar yang mengalir ke partai Lukas Enembe.
"Kira-kira dari ratusan M bahkan mungkin T yang dikorupsi, apakah PPATK sudah menganalisis ada dana korupsi yg mengalir ke partai tempat si LE bernaung??" ujar warganet.
Baca Juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Korupsi Ratusan Miliar, Terlibat Banyak Kasus
"Coba pak PPATK disuruh bantu ICW yg sedang bekerja saat ini, jadi apa yg disebut perubahan pemulihan itu benar benar merata dan dirasakan semua elemen masyarakat, bersinergi itu pada kejujuraan dan keterbukaan negara yg katanya demokrasi bukannya bpk yg mengatakan demokrasi bermasalah," tulis warganet lainnya.
Bahkan, ada yang penasaran nama Lukas Enembe bisa menjadi nama stadion.
"Pertanyaannya pak, kok bisa nama beliau diabadikan di stadion?" tulisnya.
"Gubernurnya yg korupsi ntar orang papua nuduhnya pemerintah gak bangun papua. Opm yang bunuh-bunuhi masyarakat sampe aparat, nuduhnya pemerintah yang bunuhi rakyat sipil dan pelanggaran HAM. Nuduh pemerintah yang keruk sdanya padahal pejabat ban*** yang memperkaya diri kongkalikong ama asing," tulis warganet lainnya.
Kontributor Suarajogja.id: Ismoyo Sedjati
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini