SuaraJogja.id - Gelaran presidensi G20 mendekati acara puncaknya yang akan diselenggarakan pada November 2022. Untuk memastikan suara-suara masyarakat didengar dan diakomodasi dalam proses tersebut, C20 (Civil-20) hadir untuk merekam kerja-kerja nyata, dari kelompok masyarakat di akar rumput. Kemudian menyuarakannya pada acara pertemuan tingkat tinggi C20.
C20 ternyata melirik apa yang dilakukan oleh Kabupaten Sleman dan Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Karena memiliki lima layanan inovasi yang inklusif bagi difabel, kelompok rentan dan marginal seperti lansia, difabel psikososial, transgender di masa pandemi Covid-19. Layanan itu, disebut sebagai upaya mewujudkan kesetaraan disabilitas dengan memberikan ruang publik yang setara, terjangkau termasuk pemberian vaksin.
Salah satu perwakilan dari Yayasan Keluarga Besar Waria Yogyakarta (Kebaya), yaitu Jenny Mikha, membagikan ceritanya. Menurut Jenny, tidak mudah menjadi seorang transgender atau transpuan. Pada saat vaksin Covid-19 sudah meluncur ke masyarakat, ia dan teman-temannya harus menghadapi tantangan cukup rumit. Ada sedikitnya 17 orang transpuan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak memiliki dokumen adminduk (administrasi kependudukan).
"Saat itu ditelusuri, diketahui ada lima orang transpuan tidak punya identitas dan masuk kategori rentan," ungkapnya,Jumat (30/9/2022).
Saat itu, masih tahun 2021, Jenny menyebut, ia dan teman-teman transpuan bingung mendapatkan cara untuk mengakses vaksin Covid-19 sebagai salah satu kebijakan pemerintah di bidang kesehatan. Namun, saat bersamaan mereka tak memiliki adminduk.
Para transpuan dari Kebaya, kemudian mencoba mengakses hak mereka atas vaksin lewat tiga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) di tiga kabupaten dan satu kota.
"Saya lakukan advokasi, berkoordinasi dengan sejumlah jaringan. Kami menyampaikan terima kasih kepada IDEA, YAKKUM, Dinas Kesehatan DIY, kabupaten/kota dan jaringan vaksin," terangnya.
Jenny mengungkap, setelah mereka diterima untuk mengurus adminduk di Kabupaten Sleman, Jenny bertemu dengan salah satu Kepala Bidang di Disdukcapil Sleman. Pertemuan itu juga dikoordinasikan bersama dengan jaringan vaksin yang difasilitasi YAKKUM.
"Dukcapil sudah bisa memfasilitasi. [Kami ingin] Dukcapil Sleman supaya bisa diberi apresiasi, karena dari pendampingan dan advokasi adminduk yang kami jalani, Sleman menjadi contoh terbaik se-Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Video Biduan Nyanyi Sambil Koprol hingga Celana Dalam Terlihat, The Real Kerja Banting Tulang
Berkat upaya itu dan bantuan Disdukcapil Sleman, maka kaum transpuan bisa ikut merasakan hak mereka mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Agustus 2021. Kemudian pada Oktober 2021 mereka bisa mendapat kembali menerima vaksin dosis ke-2.
"Dari data yang kami miliki, ada 174 transpuan di DIY, sebanyak 70 persen bisa mengikuti vaksin mobile. Yang booster baru ada 20% yang sudah vaksin booster," ucapnya.
Direktur Pusat Rehabilitasi YAKKUM Chatarina Sari mengatakan, kegiatan yang dilakukan hari ini menjadi kesempatan baik untuk menunjukkan kerja nyata di tingkat akar rumput, yang dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan Dinas Pemerintah di tingkat Kalurahan sampai dengan Kabupaten.
Utamanya terkait program yang secara khusus dibangun untuk kelompok marjinal, yang terdiri dari kelompok difabel, lansia dan transgender, tak terkecuali difabel psikososial.
"Salah satunya adalah akses vaksin dan penyampaian informasi yang benar menjadi fokus kerja yang telah dilakukan dalam respon Covid, yang menjadi contoh nyata kerja kolaboratif antara pemerintah dan lembaga masyarakat," kata dia.
Menurut Chatarina, hal ini adalah salah satu hal dan penting untuk bisa ditampilan. Agar praktik-praktik baik itu bisa disebarluaskan, bisa dilihat, dicontoh, direplikasi. Sehingga masyarakat mengerti, mengenal dan mendapatkan layanan kesehatan.
Berita Terkait
-
Video Biduan Nyanyi Sambil Koprol hingga Celana Dalam Terlihat, The Real Kerja Banting Tulang
-
Nikolas Nong: Transpuan Maumere yang Pimpin Petani Menangkan Kalpataru
-
POTG: Perjuangan Bunda Rully Melawan Stigma hingga Bangun Pondok Pesantren Waria (Bagian 2-Selesai)
-
POTG: Perjuangan Bunda Rully Melawan Stigma hingga Bangun Pondok Pesantren Waria (Bagian 2-Selesai)
-
Survei Akar Rumput: Ganjar Paling Banyak Dipilih Gantikan Jokowi Jadi Presiden di 2024, Kalahkan Anies dan Prabowo
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak