SuaraJogja.id - Tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 174 orang usai pertandingan sepakbola Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1 harus jadi pembelajaran berharga. Sebab walaupun tragedi Kanjuruhan bukan karena bentrok antarsuporter, dua klub tersebut memang sudah terlibat rivalitas sejak lama.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto pun meminta rivalitas antarsuporter bisa segera dihentikan. Sebab kasus yang sama juga pernah terjadi di DIY saat terjadi kekerasan antarsuporter sepakbola.
"Pada prinsipnya olahraga itu happy, pada prinsipnya olahraga itu pendidikan, olahraga masyarakat dan olahraga prestasi. Tapi ketiganya punya spirit yang sama untuk gembira bareng, untuk happy bareng, bukan hanya rivalitas," papar Eko di DPRD DIY, Senin (03/10/2022).
Menurut Eko, tragedi di Kanjurhan harus menjadi pembelaran utama dalam pengelolaan manajemen keolahragaan. Semua pihak harus memiliki komitmen yang sama untuk membesarkan sepakbola alih-alih saling bersaing.
Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Pimpin Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF)
Pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan tersebut harus bertanggungjawab penuh. Mereka yang bersalah harus diproses secara hukum.
"Tentunya siapa pun yang bertanggungjawab juga harus diproses secara hukum agar memberikan keadilan bagi masyarakat," tandasnya.
Meski korban tak sebanyak di Malang, bentrok antarsuporter juga terjadi beberapa waktu lalu di DIY pada Juli 2022 lalu. Akibatnya satu orang meninggal dunia akibat dikeroyok rombongan suporter.
"Cukupkan rivalitas antarsuporter, [kasus di kanjuruhan] itu jadi yang terakhir. Mari kita gunakan hati untuk membaca peristiwa itu," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan tragedi meninggalnya suporter di Kanjuruhan bermula saat Arema sebagai tuan rumah ditekuk 2-3 oleh Persebaya. Suporter yang tidak terima akan kekalahan tersebut kemudian masuk ke lapangan pasca peluit akhir pertandingan dibunyikan.
Baca Juga: Ada Kekerasan Dalam Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Suporter Jalan Kaki Kena Tendangan Kungfu
Perusakan dilakukan suporter hingga akhirnya pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter. Akibatnya banyak suporter yang pingsan, bahkan meninggal dunia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Viral Suporter Salat di Tribun GBK, Disebut Jadi 'Faktor X' Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Kecewa Dikalahkan Timnas Indonesia, Kebrutalan Suporter Arab Saudi Memakan Korban
-
Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Suporter Rela Berbasah-basahan Demi Dukung Garuda
-
Pantang Kendor! Momen Dramatis Suporter Timnas Indonesia Terjang Hujan demi ke Stadion GBK
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya