SuaraJogja.id - Polres Bantul melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) akan menggelar operasi keselamatan berlalulintas bertajuk Ops Zebra Progo 2022. Operasi ini akan berlangsung selama dua pekan mulai 3-16 Oktober 2022.
Kasat Lantas Polres Bantul, Iptu Fikri Kurniawan menjelaskan operasi yang diselenggarakan serentak se Kabupaten dan Kota di DIY ini lebih mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, penegakan hukum serta meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Jadi operasi zebra ini 40 persen edukatif 40 persen persuasif dan 20 persen penegakkan hukum. Penegakkan hukum bukan hanya melakukan penilangan tetapi melakukan peneguran juga," jelas Iptu Fikri, Senin (3/10/2022).
Fikri mengatakan konsep operasi tersebut bertujuan tak lain untuk menurunkan angka pelanggaran, fatalitas kecelakaan serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Sebab, sejauh ini angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bantul dapat dikatakan cukup tinggi.
Baca Juga: 5 Tips Mengajak Anak Nonton Sepak Bola di Stadion, Utamakan Keselamatan Anak!
"Dilihat kecelakaan data kami lumayan cukup tinggi. Makanya kita mengupayakan edukatif persuasif, kita lakukan sosialisasi masyarakat bagaimana berkendara yang benar dan menggunakan helm yang benar. Untuk roda empat bagaimana memakai safety belt atau sabuk pengaman yang benar, ya seperti itu," ujarnya.
Disebutkan, adanya dua jalur rawan kecelakaan yang menjadi target operasi, yaitu di Jalan Parangtritis tepatnya di Salakan, Sewon, Bantul dimana ruas tersebut cukup ramai jalur wisata dan pedagang kaki lima. Serta di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di u-turn Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Bantul sampai depan BRI Bantul.
"Bagi kendaraan yang akan melewati jalur tersebut tetap patuhi peraturan lalu lintas dan lengkapi surat-surat yang ada. Dan kami menghimbau seluruh masyarakat khususnya di Bantul ini mematuhi peraturan lalu lintas yang ada di operasi zebra progo, tidak perlu takut, kita edukatif persuasif dan penegakan hukum tidak hanya penilangan tapi peneguran," paparnya.
Ia menyampaikan setidaknya ada 7 prioritas sasaran penindakan dalam operasi ini, antara lain pengendara sepeda motor sembari bermain gawai, pengendara sepeda motor dibawah umur, pengendara sepeda motor boncengan lebih dari 1 orang, pengemudi atau pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm standar SNI dan safety belt.
"Selanjutnya, pengemudi atau pengendara sepeda motor dalam pengaruh atau mengonsumsi minuman keras, serta pengemudi atau pengendara sepeda motor melawan arus serta yang mengendarai melebihi batas kecepatan," terang dia.
Baca Juga: Doa-doa terkait Keselamatan dalam Perjalanan dan Terhindar dari Segala Bencana
"Untuk pengendara sepeda motor knalpot blombongan secara kasat mata dilakukan penilangan, namun lebih ke edukatif dan persuasif," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia