SuaraJogja.id - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar doa dan refleksi bersama atas tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, di GOR Pancasila UGM, Selasa (4/10/2022). Kegiatan itu mengusung tajuk Tak Ada Pertandingan Sepak Bola yang Seharga dengan Nyawa Manusia.
Ketua Forkom Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UGM Bram Kusuma menjelaskan, acara sederhana yang mereka langsungkan itu adalah bentuk respons duka dari mahasiswa UGM dari lintas unsur. Mulai dari pegiat UKM dan basis massa suporter yang ada di UGM, seperti misalnya Bonek UGM, Arek Malang, Maident UGM, CP UGM dan Brajagama.
"Di hari ini harapannya kami berdoa bersama, refleksi bersama itu bisa menjadi pengingat untuk teman-teman di UGM. Juga pengingat bagi siapa pun atas insiden 1 Oktober kemarin," ungkapnya, di GOR Pancasila, Selasa (4/10/2022).
Pihaknya berharap, apa yang menjadi refleksi dan apa yang disampaikan oleh beberapa teman pada saat refleksi benar-benar bisa diresapi, direfleksikan.
"Bukan hanya untuk suporter UGM, tapi juga suporter berbasis mahasiswa, melainkan juga stakeholder yang ada di UGM dan di luar sana. Supaya bisa tertular dan dapat efek domino dari acara ini," terangnya.
"Satu hal yang paling penting adalah kami menyebar pesan cinta damai," tambahnya.
Bram mengungkapkan, kegiatan ini juga diisi dengan doa lintas agama yang menjadi bukti inklusivitas di UGM.
Mengingat dalam waktu dekat akan digelar Porsenigama, Bram menuturkan bahwa sebagai ajang seni dan olahraga terbesar di UGM, peserta Porsenigama juga diharapkan menyerap dan menanamkan betul nilai-nilai dan pesan damai serta sportivitas yang sudah direfleksikan bersama dalam kegiatan tadi.
"Tadi sempat disampaikan, rivalitas itu bukan tanpa batas. Rivalitas jangan sampai kebablasan," ungkapnya.
Bram berharap, lewat refleksi tadi dapat tersampaikan bahwa rivalitas kita hanya ada di dalam lapangan. Jika sudah keluar lapangan, maka orang-orang yang bersaing itu kembali menjadi mahasiswa Gadjah Mada.
Berita Terkait
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Kritik Keterlibatan Ketua KPK di Danantara, PUKAT UGM: kalau Terjadi Korupsi Mau Bagaimana?
-
Ramai Soal Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Merasa Janggal : Ijazah Keluar Duluan Baru Skripsi?
-
Hasan Nasbi Beri Saran Teror Kepala Babi ke Tempo Dimasak, Dosen UGM: Pejabat Begini Menyedihkan
-
UGM Klarifikasi Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Gegara Times New Roman, Publik Makin Curiga
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR