SuaraJogja.id - Para kelompok penampil yang berasal dari 14 kemantren di Kota Yogyakarta menunjukkan aksinya dalam acara Wayang Jogja Night Carnival #7. Acara yang berlokasi di Tugu Yogyakarta tersebut dilaksanakan pada Jumat, 7 Oktober 2022 pukul 18.30 WIB. Wayang Jogja Night Carnival merupakan acara tahunan yang diselenggarakan sebagai puncak peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta. Karnaval ini menyuguhkan penampilan seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan lighting.
Wayang Jogja Night Carnival mengusung konsep karnaval jalanan (art on the street) dengan mengambil tema pewayangan. Dalam perkembangannya, konsep Wayang Jogja Night Carnival berubah menjadi street art dengan tetap mengusung unsur utama yaitu Tugu Yogyakarta, kendaraan hias, wayang, dan diselenggarakan pada malam hari. Wayang Jogja Night Carnival #7 pada tahun 2022 ini memiliki rute sepanjang 1,2 kilometer dengan menyusuri Jalan Jend. Sudirman – Tugu Yogyakarta – Jalan Margoutomo. Karnaval ini tentunya diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Wayang Jogja Night Carnival #7 diselenggarakan sebagai puncak memperingati hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke-266 mengusung tema “Lokananta Arjuna Anugraha”. Lokananta merupakan seperangkat gamelan dari Suralaya, istana dewa-dewa di kahyangan. Di dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali, yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan Pernikahan Arjuna dengan Sembadra. Selain itu, tema ini diambil sebagai wujud rasa syukur bersama masyarakat Kota Yogyakarta yang telah berhasil melewati masa pandemi COVID-19 dan sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Peserta karnaval dari 14 kemantren yang ada di Kota Yogyakarta mengusung berbagai penokohan wayang yang berbeda. Tokoh-tokoh wayang tersebut diambil dari berbagai tokoh yng terlibat dalam lakon Arjuna Anugraha. Penokohan wayang yang diusung yaitu Bathara Guru (Kemantren Danurejan), Bathara Durga (Kemantren Umbulharjo), Bathara Gana/Ganesha (Kemantren Gedongtengen), Arjuna dan Sembadra (Kemantren Gondomanan), Baladewa dan Erawati (Kemantren Wirobrajan), Bidadari pembawa Klepu Dewandaru (Kemantren Pakualaman), Bathara Wisnu (Kemantren Mantrijeron), Bathara Brahma (Kemantren Tegalrejo), Bathara Indra (Kemantren Kraton), Bathara Bayu (Kemantren Ngampilan), Bathara Narada (Kemantren Gondokusuman), Bathara Supraba (Kemantren Jetis), Kamajaya Kamaratih (Kemantren Kotagede), dan Cingkarabala Balaupata (Kemantren Mergangsan).
Baca Juga: Aksi Solidaritas Antar Suporter untuk Kanjuruhan, Gelar Doa Bersama di Stadion Mandala Krida Jogja
Dengan diselenggarakannya secara langsung Wayang Jogja Night Carnival #7 di Kawasan Tugu Yogyakarta setelah dua tahun diselenggarakan secara bauran daring dan luring karena pandemi, diharapkan dapat menjadi wadah bagi seniman-seniman lokal untuk berekspresi pada acara berskala nasional dan menghidupkan ekonomi di sekitar Kawasan Tugu Yogyakarta. Selain itu, Wayang Jogja Night Carnival diharapkan agar selalu menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi