SuaraJogja.id - Pelawak tunggal alias komika Abur Arsyad mengungkapkan rasa kesedihannya usai mendengar kabar insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Dilansir akun TikTok pribadi sang komedian pada Rabu (5/10/2022), Abdur Arsyad menyampaikan rasa sedih dan kekesalannya atas insiden yang menewaskan 125 orang.
"Sedih, kesal, marah, marah sekali," ucap Abdur Arsyad.
Abdur mengaku bahwa dia mendapat kabar tentang kejadian di Kanjuruhan Malang dari istrinya. Waktu itu keluarganya juga berada di stadion untuk menyaksikan laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Bahkan Abdur mengaku bahwa dirinya telah menahan diri untuk memberikan komentar atas tragedi tersebut.
Baca Juga: Ratusan Karangan Bunga di Stadion Kanjuruhan, Banyak Juga yang Datang dari Bonek
"Saya menahan diri untuk tidak berkomentar, sangat menahan diri untuk tidak berkomentar sejak kemarin malam, tapi sekarang saya sudah tidak tahan lagi. Saya tahan itu karena saya takut jangan sampai yang keluar dari mulut saya atau apa-apa yang saya ketik ini hanya makian. Karena memang saya marah sekali," ucap Abdur dalam video TikToknya.
"Kita harusnya tidak, bukan saatnya kita harus menyalahkan, kita harus saling menguatkan. Sayangnya kalimat-kalimat seperti ini keluar dari orang-orang yang suka menyalahkan suporter. Sayangnya mereka yang mengatakan itu mulut yang sama yang suka menyalahkan suporter," imbuhnya.
Abdur mempertanyakan, bagaimana mungkin orang-orang menyalahkan individu-individu kecil yang terlibat dalam kejadian ini, mengingat mereka semua diatur oleh sistem yang jelek.
"2011 ke bawah teman-teman boleh kita bisa menyalahkan orang yang mungkin naik di atap KRL kemudian kena listrik kecelakaan jatuh meninggal dunia. Kita bisa menyalahkan orang-orang itu, tapi apakah kemudian itu bisa membuat orang berhenti untuk naik ke atap KRL? Kan tidak. Ada saja yang naik kan? Lalu kenapa sekarang tidak ada yang naik? Karena sistemnya diubah, sistemnya itu dibuat bagus dan ternyata individu-individu yang sama ini ternyata bisa diatur. Bisa diatur kalau sistemnya bagus," kata Abdur.
"Sayangnya sepak bola kita tidak begitu. Manusia itu kalau sudah suka sesuatu kemudian fanatik kemudian itu misal membawa masa yang banyak, semakin banyak masanya maka semakin besar potensi putaran uang yang ada dan ketika potensi putaran uang itu banyak, sayangnya yang mengatur itu bukan orang-orang pintar dan dari dulu begitu. Dan itu titik masalahnya," imbuhnya.
Abdur menegaskan, tidak ada yang salah jika menyudutkan individu-individu tersebut, tetapi baginya bukan itu masalahnya. Menurut Abdur, titik masalahnya terdapat pada orang-orang yang dianggapnya tidak kompeten dalam mengatur sistem sepak bola.
"Titik masalahnya itu karena kita selama ini diatur sama orang-orang bodoh, tolol. Mereka ini tolol, tidak paham. Mereka tuh tidak paham. Kita bicara sekeras apa pun mereka tidak paham perasaan ini karena kita itu tidak dilihat lagi sebagai manusia," tegas Abdur.
"Kita ini sumber uang, kita ini, nama kita sudah diganti dengan uang 50 ribu rupiah per tiket itu. Kita itu dihitung sebagai perolehan tiket, bukan lagi nyawa dan itu titik masalahnya, dan selama orang-orang ini masih mengatur kita di situ, maka kita hanya dibawa dari satu kedukaan ke kedukaan yang lain," tutup Abdur dalam video TikTok-nya.
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Kok Bisa Rumus Matematika Beneran Bikin Cekikikan?
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur