SuaraJogja.id - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Bantul bersama Kesbangpol Bantul mengajak anggota organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Bantul untuk mewaspadai gempuran hoaks di media sosial melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD).
Sekretaris Kesbangpol Bantul, Suparmadi mengatakan keberadaan ormas di Bantul dapat memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai kebenaran informasi maupun konten yang bersumber dari media sosial.
"Ormas itu kan di masyarakat dianggap orang yang lebih tahu dari masyarakat, ketika masyarakat menanyakan konten yang ada di media sosial maka ormas harus memberitahu. Jangan malah mengompori," terang Suparmadi, Rabu (5/10/2022).
Ia mengatakan bahwa sesuai peraturan undang-undang ormas berada di bawah Kesbangpol. Pihaknya berharap antara Kesbangpol dan ormas dapat bekerjasama untuk menanggulangi permasalahan bangsa.
Baca Juga: Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Bantul Terendam Banjir
"Terus terang kami intens memberikan pemahaman kepada ormas-ormas yang ada di Kabupaten Bantul terutama masalah media sosial bahwa tidak semua konten itu benar. Apa yang ada di media sosial tidak bisa dijadikan narasumber penuh," katanya.
Terpisah Ketua FKDM, Hanum Hanifah menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin difasilitasi oleh Kesbangpol Bantul dan diselenggarakan FKDM Bantul. Ia mengatakan tugas dari FKM sendiri ialah untuk mengantisipasi terjadinya potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG).
"FKDM akan melaporkan kepada tim kewaspadaan dini pemerintah daerah mengenai potensi-potensi yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul," ujarnya.
Senada dengan Suparmadi, Hanum berharap agar anggota ormas bijaksana dalam menggunakan media sosial dan terjerumus oleh imformasi yang tidak benar.
"Supaya kita juga bisa memfilter apa yang kita terima, harus dicermati agar tidak terjadi keresahan di masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Hoaks, Najwa Shihab Berhasil Polisikan Nikita Mirzani
Berita Terkait
-
Komplotan Ormas Penganiaya Prajurit TNI di Kebayoran Baru Jaksel Ternyata Mabuk Berat, Wanita Ikut Ditangkap
-
Mafindo Soroti Hoaks Jelang Pencoblosan Pilkada 2024, Sasar Calon Kepala Daerah
-
DPR Usul Komdigi Gandeng Ormas-Pemuda buat Lawan Judi Online dan Pinjol Ilegal
-
Elon Musk Dituding Sebarkan Informasi Menyesatkan Terkait Pemilu AS di X
-
Cek Fakta: Hamas Tembaki Pesawat yang Kirim Bantuan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak