SuaraJogja.id - Satpol-PP DIY ikut turun tangan melakukan penelusuran terkait kasus dugaan intimidasi hingga penyekapan seorang wali murid SMAN 1 Wates di Kantor Satpol-PP Kulon Progo. Sejumlah pihak sudah dimintai keterangan lebih jauh mengenai persoalan tersebut.
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad menuturkan bahwa penyekapan dan intimidasi itu telah ditangani dengan pencarian klarifikasi ke Satpol-PP Kulon Progo, dan hasilnya tidak benar. Namun memang saat itu mediasi tengah dilakukan di kantor Satpol-PP Kulon Progo.
"Saat itu memang Satpol-PP melakukan mediasi atas permintaan Kepala SMAN 1 Wates. Kemudian dilakukan mediasi di sana, rapat. Di situ dan ada beberapa orang ikut rapat," kata Noviar kepada awak media, Rabu (5/10/2022).
Ketika itu diketahui ada Kepala Sekolah SMAN 1 Wates, wali murid yang mengaku mendapat intimidasi, komite sekolah, serta anggota Satpol-PP. Dikemukakan waktu itu wali murid bernama Agung yang diundang ke ruangan itu menyebut sudah melaporkan ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY sehingga rapat tidak menghasilkan apa-apa.
"Karena harus menunggu rekomendasi dari hasil ORI. Informasi yang kami dapat, Satpol-PP enggak ada penyekapan, enggak ada ruangan yang bisa dipakai untuk penyekapan, enggak ada intimidasi. Silakan saja nanti dibuktikan," terangnya.
Disampaikan Noviar bahwa persoalan ini tidak membawa status jabatan di pemerintahan. Mereka dimediasi di situ dengan status sebagai orang tua murid.
Terkait dengan laporan yang sudah dilayangkan terhadap kedua orang di Satpol-PP Kulon Progo yakni Kasatpol PP Kulon Progo dan Kabid Trantib Pol PP Kulon Progo, kata Noviar, kedua terlapor belum akan melapor balik. Pihaknya tetap akan menghormati proses hukum yang berjalan sembari dilakukan penyelidikan lebih jauh terkait persoalan itu.
"Betul, tapi kan diselidiki bener enggak, dikumpulkan apa betul melakukan penyekapan, betul enggak intimidasi. Kan ada bukti-bukti-bukti, ada saksi-saksi, silakan saja nanti. Kan sudah masuk kepolisan dilakukan penyelidikan mengumpulkan bukti-bukti, betul enggak bisa terbukti," tandasnya.
Seperti diketahui bahwa seorang wali murid SMA Negeri 1 Wates, Agung Purnomo mengaku sempat mendapatkan intimidasi oleh oknum Satpol-PP Kulon Progo dan pihak sekolah. Hal itu buntut dari kritik dan berbagai pertanyaan yang ia layangkan terkait dengan pengadaan seragam sekolah.
Agung menerangkan bahwa persoalan ini muncul ketika pihaknya mempertanyakan kualitas seragam yang disediakan oleh sekolah. Pasalnya harga yang cukup mahal itu tak sebanding dengan kualitas yang diberikan.
"Saya hanya mempertanyakan kenapa dengan uang Rp1,7-1,8 juta cuma mendapat bahan semacam ini. Apakah barang seperti ini barangnya standar? Harganya wajar? Hanya itu pertanyaan saya," kata Agung kepada awak media di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Senin (3/10/2022).
Pertanyaan Agung itu sebenarnya sudah dijawab oleh pihak sekolah bahwa pengadaan seragam itu sudah standar dan wajar. Namun ketika ditanya lebih lanjut ukuran standar dan wajar itu seperti apa, pihak sekolah tak bisa memberikan jawaban memuaskan.
Hingga Agung dipanggil ke Kantor Satpol-PP Kulon Progo dan mendapat intimidasi dari oknum Satpol-PP setempat dan pihak sekolah. Atas peristiwa itu, Agung bahkan juga telah melaporkan kasus dugaan intimidasi tersebut ke Polda DIY.
Saat ini ada tiga terlapor yakni Kabid Trantibhum Satpol PP Kulon Progo, Kasatpol PP Kulon Progo, dan Kepsek SMAN 1 Wates.
Berita Terkait
-
Gerebek Pasangan Mesum, Satpol PP Pasaman Barat Tutup Rumah Warga yang Diduga Jadi Lokasi Praktik Prostitusi
-
Ingin Tunjukan Eksistensi, Honorer Satpol PP Bandung Barat Tetap Berjaga meski Sudah Tak Dapat Gaji
-
Dugaan Pelanggaran Displin PNS di Kasus Intimidasi Wali Murid, Tri Saktiyana: Setting-nya Sesama Orang Tua
-
Dugaan Intimidasi Wali Murid SMAN 1 Wates, Disdikpora DIY: Bukan di Sekolah, Bukan Ranah Kami
-
Wali Murid Dapat Intimidasi Usai Kritik Pengadaan Seragam Sekolah, Begini Kronologinya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta