Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 05 Oktober 2022 | 17:55 WIB
Gedung Balai Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, kala didatangi wartawan, Rabu (5/10/2022). [Kontributor Suarajogja.id/Uli Febriarni]

SuaraJogja.id - Seorang dukuh di Kabupaten Sleman dikabarkan mundur dari jabatannya pada Selasa (4/10/2022) malam. Sebelumnya, ia nyaris akan didemo oleh warga yang ia pimpin, Rabu (5/10/2022) pagi tadi.

Kabar tidak sedap itu datang dari Padukuhan Bantulan, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Dukuh setempat, berinisial AYP (48) memilih mundur dari jabatan.

Jagabaya Kalurahan Margokaton, Didik Harjunadi membenarkan kabar tersebut. AYP resmi mengundurkan diri sebagai Dukuh Bantulan pada Selasa (4/10/2022) malam. Pasalnya, AYP dinilai sudah menunjukkan kinerja yang buruk serta diduga terlibat tindakan yang melanggar norma kesusilaan.

"Tetapi sebelum itu sekitar sepekan lalu, tokoh masyarakat dan warga Dukuh Bantulan sudah menggelar pertemuan di kampung untuk mengklarifikasi persoalan dugaan yang berkembang di masyarakat," kata dia, kala dimintai keterangan, Rabu siang.

Baca Juga: Sebulan Kenaikan Harga Jasa Jip Wisata di Sleman, Minat Wisatawan Masih Tinggi

Dalam pertemuan itu, yang bersangkutan mengakui telah melanggar norma sosial dan menyatakan permintaan maafnya. Dukuh tersebut menyatakan akan memperbaiki kinerjanya sebagai dukuh, lanjut Didik.

Namun menurut dia, warga sudah tidak mempercayai yang bersangkutan. Perbedaan pendapat yang terjadi saat itu tidak kunjung ada titik temu. Sebagian besar warga Dukuh Bantulan yang saat itu diwakili oleh sejumlah tokoh masyarakat, menghendaki AYP mundur dari jabatan yang ia emban selama lebih dari 10 tahun.

"[Rencana demonstrasi] aksi tersebut dibatalkan. Sebab, telah digelar pertemuan di sini [Balai Kalurahan Margokaton] pada Selasa malam. Pertemuan tersebut dalam rangka pembinaan dan sinkronisasi antara keterangan warga dengan keterangan Dukuh," ucapnya.

"Masing-masing pihak berbicara dan memiliki pembelaan. Kami tidak menekan, banyak bicara dari hati ke hati. Ternyata Dukuh tadi malam memiliki pikiran lain, demi Margokaton, demi masyarakat Bantulan, dengan jantan mengundurkan diri," tuturnya.

Setelah yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri, pihaknya membuat berita acara, disaksikan pamong dan Bhabinkamtibmas Polsek Seyegan. Berita acara berikut hasil pertemuan selanjutnya disampaikan pula kepada masyarakat.

Baca Juga: Tak Ada Perubahan Setelah Setahun Menang Gugatan Polusi Udara, Kantor Anies Didemo Warga

Setelah mundurnya AYP, jabatan Dukuh Bantulan kosong dan sedianya diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) agar pelayanan di masyarakat tidak terganggu. Sembari menunggu proses pengisian perangkat Pamong Kalurahan melalui seleksi, 2023 mendatang.

Perwakilan warga Bantulan yakni Budianto mengatakan, warga setempat meminta Dukuh mundur karena kinerja yang bermasalah dan dugaan pelanggaran norma sosial.

Hanya saja, Budi tidak dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai dugaan pelanggaran norma sosial yang dimaksud. Mengingat belum ada bukti otentik terkait itu. Tetapi masyarakat sudah mencurigai dan muncul desas-desus yang beredar terkait dugaan asusila. Hal itu yang menjadi pokok berat, sehingga warga menginginkan Dukuh mundur.

Saat ini, segenap elemen masyarakat Bantulan telah menerima keputusan pengunduran diri dari AYP sebagai Dukuh, lanjutnya.

"Dan dengan keputusan mundur tersebut, masyarakat dan anak-anak muda yang sempat bergejolak bahkan hendak berunjuk rasa ke Balai Kalurahan Margokaton kini sudah tenang. Istilahnya [situasi] sudah normal kembali," ungkapnya.

Saat hendak dimintai konfirmasi secara terpisah oleh wartawan, Dukuh Bantulan tidak dapat ditemui dan wartawan hanya bisa menemui istri yang bersangkutan. Ia selanjutnya membenarkan kabar yang beredar dan memberikan sedikit pernyataan singkat.

"Iya mundur, sudah legawa," ujarnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More