SuaraJogja.id - LBH Yogyakarta akan berupaya melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk memberikan perlundungan kepada seorang wali murid SMAN 1 Wates, Agung Purnomo. Menyusul kasus dugaan intimidasi hingga penyekapan yang dialaminya beberapa waktu lalu.
Direktur LBH Yogyakarta Julian Dwi Prasetya menuturkan saat ini Agung sendiri masih mengungsi di sebuah tempat. Oleh Sebab itu perlindungan perlu dilakukan mengingat kondisi yang bersangkutan belum cukup stabil.
"Kami berupaya untuk melaporkan ke LPSK karena ini kan intimidasi itu kan adalah salah satu bentuk akibat dari dia menyatakan kritik terhadap pengadaan seragam itu sehingga saya kira untuk melakukan perlindungan itu ya salah satu lembaga yang paling tepat ya LPSK," kata Julian ditemui awak media di PN Yogyakarta, Kamis (6/10/2022).
Terkait dengan perkembangan kasus sendiri, kata Julian, pihak korban sudah dimintai keterangan oleh kepolisian. Menyusul laporan yang telah dibuat di Polda DIY beberapa waktu lalu.
Laporan itu dilayangkan Agung atas kasus dugaan intimidasi yang dilakukan oleh sejumlah pihak buntut protesnya terkait pengadaan seragam sekolah. Diketahui ada tiga terlapor yakni Kabid Trantibhum Satpol PP Kulon Progo, Kasatpol PP Kulon Progo, dan Kepsek SMAN 1 Wates.
Terkait dengan sejumlah pihak yang menyatakan tidak ada intimidasi, kata Julian, pihaknya masih tetap percaya terhadap korban.
"Ya yang bisa mengatakan itu intimidasi kan salah satunya korban. Dia merasa dibegitukan atas pertanyaan itu. Jadi kami masih percaya dengan pernyataan korban," ucapnya.
Terlebih korban mau mempertanggungjawabkan hal tersebut dan berani melaporkannya ke pihak berwajib. Sehingga hal itu tidak bisa dianggap sesuatu yang remeh begitu saja.
"Sehingga tentu penyangkalan baik itu dari Pj Bupati ataupun kepala sekolah maupun kasat pol pp atau pol pp harus dipertanggungjawabkan juga di kepolisian. Saya kira itu forum yang paling tepat," terangnya.
Baca Juga: Turun Tangan Dugaan Intimidasi Wali Murid SMAN 1 Wates, Begini Temuan Satpol-PP DIY
Seperti diketahui bahwa seorang wali murid SMA Negeri 1 Wates, Agung Purnomo mengaku sempat mendapatkan intimidasi oleh oknum Satpol-PP Kulon Progo dan pihak sekolah. Hal itu buntut dari kritik dan berbagai pertanyaan yang ia layangkan terkait dengan pengadaan seragam sekolah.
Agung menerangkan bahwa persoalan ini muncul ketika pihaknya mempertanyakan kualitas seragam yang disediakan oleh sekolah. Pasalnya harga yang cukup mahal itu tak sebanding dengan kualitas yang diberikan.
"Saya hanya mempertanyakan kenapa dengan uang Rp1,7-1,8 juta cuma mendapat bahan semacam ini. Apakah barang seperti ini barangnya standar? Harganya wajar? Hanya itu pertanyaan saya," kata Agung kepada awak media di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Senin (3/10/2022).
Pertanyaan Agung itu sebenarnya sudah dijawab oleh pihak sekolah bahwa pengadaan seragam itu sudah standar dan wajar. Namun ketika ditanya lebih lanjut ukuran standar dan wajar itu seperti apa, pihak sekolah tak bisa memberikan jawaban memuaskan.
Hingga Agung dipanggil ke Kantor Satpol-PP Kulon Progo dan mendapat intimidasi dari oknum Satpol-PP setempat dan pihak sekolah. Atas peristiwa itu, Agung bahkan juga telah melaporkan kasus dugaan intimidasi tersebut ke Polda DIY.
Berita Terkait
-
Dinilai Bukan Karyawan, Kasus Dugaan Intimidasi Hanni NewJeans Ditutup
-
Profil Rolly Ade Charles: Diduga Terlibat Kasus Intimidasi sebagai Anak Buah lvan Sugianto
-
Tak Lagi Sangar, Begini Tampang Lesu Ivan Sugianto Saat Hendak Ditahan Kasus Paksa Siswa Sujud Menggonggong
-
Para Tersangka Judi Online Komdigi Bisa Dapatkan LPKS, Ini Syaratnya
-
Sediakan Safe House, LPSK Siap Lindungi Saksi Kasus Judol di Komdigi hingga Persidangan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi