SuaraJogja.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani bercerita banyak tentang penanganan keuangan negara ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dalam podcatsnya Gita Wirjawan di kanal YouTube berjudul "Sri Mulyani: Bijak dan Inovatif Kelola Fiskal". Menkeu mengatakan pembiayaan atau hutang yang dilakukan untuk menahan ekonomi tidak terjun ke bawah.
Menkeu mengatakan krisis keuangan yang terjadi di masa Pandemi Covid-19 berbeda dengan krisis keuangan tahun 1997-1998 kala itu. Menurutnya, krisis 97-98 terjadi akibat kebijakan makro ekonomi karena nilai tukar mata uang dan cadangan devisa tidak cukup.
"Krisisnya, krisis keuangan, tapi masyarakat masih tetap boleh berjalan," tutur Sri Mulyani, Kamis (6/10/2022).
Di masa pandemi Covid-19, ia menyebut yang dihadapi mahkluk tidak terlihat. "Kita nggak lihat, tapi lihat konsekuensinya. Kita hadapi ancaman jiwa. Agar tidak terjadi penularan, orang tidak boleh saling ketemu, untuk mencegah transmisi, kita harus di rumah. Kalau di rumah, seluruh kegiatan ekonomi terhenti, yang dihantam aktivitas masyarakat," bebernya.
"Sekolah, warung-warung, kantor, nggak dibuka. Transportasi hilang.Tidak punya pekerjaan tidak ada pemasukan," kata Menkeu.
Menkeu menyebut, sejak WHO mengumumkan bulan Maret penyebaran Covid-19, Indonesia mulai belajar dari Wuhan yang seluruh kota ditutup. "Turis jangan sampai keluar masuk Indonesia, makanya Manado dan Bali kita kasih bantalan (bantuan langsung) insentif," ucapnya.
"Tapi melihat di bandara Changi di Singapura yang nggak pernah tidur, lalu tidak ada orang. Ini akan berakibat buruk ke Indonesia. Saya sampaikan ke Presiden, butuh penanganan yang extraordinary," kata Sri Mulyani.
Ketika dilakukan PSBB, Menkeu mengatakan masyarakat atau kelompok bawah akan dihantam, harus diberi bantuan. Kedua, di bidang kesehatan, pusat ke daerah diberikan bantuan anggaran agar bisa bekerja. "Kita beri anggaran kesehatan tambahan untuk membuat isolasi, vaksin, APD," terangnya.
"Insting Kebijakan, tambah JPS (Jaring Pengaman Sosial) karena masyarakat tidak ada pendapatan, tambah anggaran kesehatan, melindungi UMKM dikasih bantuan produktif. Lalu, bagaimana si peminjam jangan nagih dulu selama 12 bulan, bunga kita bayarin. Sangat detail terhadap dampak yang sangat luas," sebutnya.
Baca Juga: Meski Ada Sentimen, Kamis Pagi IHSG Dibuka Naik ke Level 7.094
Namun, Menkeu mengatakan bagaimana APBN bisa menambal sebanyak itu, sementara semua bisnis tutup dan penerimaan pajak di Indonesia turun?.
"Defisit akan lebih dari 3 persen. Presiden pun mengeluarkan Perpu defisit boleh 3 persen selama 3 tahun. Tidak ada negara yang siap waktu itu," ujarnya.
Ia mengatakan saat itu yang dilakukan membantu bantuan keuangan di sektor listrik. "Yang bisa, tarif listrik, 450 VA, kita bebasin. 900 VA kita kasih diskon 50 persen, dan internet kita berikan. Guru dosen mahasiswa, santri pesantren pulsa internet kita kasih," katanya.
Menurutnya, Pandemi Covid-19 menjadi sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Ia pun memprediksi kredit-kredit akan macet karena tidak bisa membayar. "Stabilitas keuangan akan kita jaga dengan nerumuskan langkah-langkah agar tetap terjaga," kata dia.
Ia pun tak memungkiri aktivitas utang juga akan meningkat karena keterbatasan mobilitas. Untuk itu, APBN memiliki instrumen fiskal. "Kita dapat pendapatan, kita pakai untuk belanja. Tapi, kalau pendapatan lebih kecil, belanja lebih besar maka defisit, makanya ada pembiayaan atau hutang," ucapnya.
"Kalau ekonomi menghadapi hantaman Covid-19, sektor usaha lumpuh.Kita tahu akan banyak sektor yang tumbang. Apakah kita diam saja atau masuk untuk membantu. Negara itu punya instrumen APBN untuk menghadapi situasi seperti itu,"imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik