Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 15:35 WIB
dua oknum guru di Sleman yang maling dana BOS saat dihadirkan di Mapolres Sleman, Jumat (7/10/2022). [Kontributor / Uli Febriarni]

SuaraJogja.id -  Anggota DPRD Bantul, ESJ (37), kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda DIY atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan. Namun hingga kini pula ESJ masih tercatat sebagai anggota DPRD Bantul.

Saat diminta tanggapan terkait hal tersebur, Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo mengaku belum dapat berkomentar banyak. Sebab hingga saat ini kasus yang menjerat anggota Komisi D fraksi Partai Gerindra tersebut belum inkrah.

Sementara itu dari Sleman, Polresta Sleman menangkap dua oknum guru yang tega maling dana BOS di sebuah SMK di Sleman. Kedua oknum guru tersebut maling dana BOS dengan menyunatnya sedikit demi sedikit lalu dibagikan kepada enam orang lainnya. 

Untuk lengkapnya, berikut kabar Jogja hari ini

Baca Juga: Kasus DBD di Bantul Capai 802 Orang Hingga September, 3 Diantaranya Meninggal Dunia

1. Persekongkolan Jahat Dua Guru di Sleman yang Tega Maling Dana BOS, Dana Disunat Perlahan hingga Pakai Kuitansi Fiktif

Barang bukti uang yang disita dari korban, kala dihadirkan di Mapolresta Sleman, Jumat (7/10/2022). (kontributor /uli febriarni)

Kepala Sekolah di SMK 'S' berinisial RD (43), warga Kapanewon Turi dan bendahara bantuan operasional sekolah (BOS) setempat, harus mendekam di rutan Mapolresta Sleman setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi di sekolah tersebut.

Turut digandeng oleh RD, tersangka lain yakni bendahara BOS SMK 'S' berinisial NT (61) warga Kapanewon Tempel, yang akan menghabiskan masa pensiunnya di rutan.

Baca selengkapnya

2. Dua Guru di Sleman Tega Maling Dana BOS, Negara Rugi Lebih dari Rp200 Juta

Baca Juga: Stok Vaksin Bantul Nyaris Habis, Dinkes Bantul Masih Tunggu Pasokan

Barang bukti uang yang disita dari korban, kala dihadirkan di Mapolresta Sleman, Jumat (7/10/2022). (kontributor /uli febriarni)

Jajaran Unit Tindak Pidana Korupsi Satuan Reserse Kriminal Polresta Sleman, menangkap dua orang guru yang diduga menilap uang bantuan operasional sekolah (BOS) di sekolah tempat mereka bekerja.

Waka Polresta Sleman Kompol Andhyka Donny Hendrawan mengatakan, tindak korupsi oleh dua orang tersangka dilakukan di SMK 'S', bertempat di Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, sejak periode 2016-2019.

Baca selengkapnya

3. Pengakuan Oknum Guru di Sleman yang Maling Dana BOS, Tahunya Itu Hak Mereka

dua oknum guru di Sleman yang maling dana BOS saat dihadirkan di Mapolres Sleman, Jumat (7/10/2022). [Kontributor / Uli Febriarni]

Dua guru yang tega maling Dana BOS di SMK S terungkap membagikan uang yang disunat itu kepada total enam orang.

Kanit IV Tipikor Sat Reskrim Polresta Sleman Iptu Apfryyadi mengungkap, kumpulan uang yang dipotong dari dana BOS yang dibagikan tidak terlalu besar.

Baca selengkapnya

4. Anggotanya Ditahan atas Kasus Penipuan, Ketua DPRD Bantul Menunggu Inkrah

Ketua DPRD Kabupaten Bantul Hanung Raharjo ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/4/2020). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)

Anggota DPRD Bantul, ESJ (37), kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda DIY atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan. Namun hingga kini pula ESJ masih tercatat sebagai anggota DPRD Bantul.

Saat diminta tanggapan terkait hal tersebur, Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo mengaku belum dapat berkomentar banyak. Sebab hingga saat ini kasus yang menjerat anggota Komisi D fraksi Partai Gerindra tersebut belum inkrah.

Baca selengkapnya

5. Namanya Masuk Bursa Ketum PP Muhammadiyah, Ini Jawaban Haedar Nashir

Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan tentang PMK di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (22/06/2022). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

Salah satu organisasi masyarakat (ormas) terbesar se-Indonesia, Muhammadiyah akan kembali memilih Ketua Umum (Ketum) untuk periode 2022-2027. Haedar Nashir kembali masuk bursa nama calon Ketua Umum (ketum) PP Muhammadiyah yang digadang-gadang Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY dan sejumlah daerah lain.

Haedar yang ditemui usai membuka Muhammadiyah Jogja Expo di Yogyakarta, Kamis (6/10/2022) pun memberikan tanggapannya. Sudah memimpin Muhammadiyah sejak 2017 silam, Haedar tak mempermasalahkan namanya disebut melanjutkan masa kepemimpinannya.

Baca selengkapnya

Load More