Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 12 Oktober 2022 | 11:34 WIB
Perajin tahu di Gunungkidul sedang memasak bahan baku untuk membuat tahu. [Kontributor / Julianto]

Selama ini untuk memenuhi kebutuhan kedelai memang lebih banyak disuplai dari luar daerah. Karena meskipun sebagai salah satu penghasil kedelai, namun produksi petani di Gunungkidul tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka.

Untuk pabrik tahu yang ia kelola selalu mendatangkan kedelai dari tengkulak asal Ngawen. Adapun kedelai yang disediakan tengkulak berasal dari Semarang, Purwodadi, dan Solo serta impor dari Amerika. (julianto)

Setiap kali membuat tahu, Saliyo selalu mencampur dua jenis kedelai dengan takaran yang sama. Sebagian sangat mengandalkan kedelai dari Amerika dan sebagian lain dari Semarang atau Purwodadi dan Solo. Hal tersebut dilakukan semenjak ia menangani langsung pabrik tahu miliknya dari tahun 2008 lalu. Sebelumnya, pabrik didirikan dan dijalankan oleh orang tuanya. 

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Dispar Gunungkidul Optimistis Capai Target PAD Wisata Rp27 Miliar

Load More