SuaraJogja.id - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY melakukan investigasi terkait kasus dugaan intimidasi serta penyekapan yang terjadi kepada seorang wali murid SMAN 1 Wates. Dalam kasus ini ORI DIY menyatakan lebih berfokus kepada dugaan penyalahgunaan wewenang oleh pihak Satpol-PP Kulon Progo.
"Jadi fokus kita adalah dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Satpol-PP," kata Kepala ORI DIY Budhi Masturi kepada awak media, Kamis (13/10/2022).
Hal itu mengingat lokasi dugaan intimidasi itu dilakukan di kantor Satpol-PP Kulon Progo. Dengan melibatkan pula beberapa anggota Satpol-PP yang ada di sana.
Dari pertemuan yang dilakukan ORI DIY dengan SMAN 1 Wates kemarin, disampaikan Budhi, telah dikonfirmasi sejumlah hal. Termasuk pernyataan bahwa pertemuan di ruang Satpol-PP Kulon Progo itu memang benar terjadi.
Baca Juga: Diduga Intimidasi Wartawan, Oknum Intel TNI di Bukittinggi Terancam Sanksi
"Kemudian apa-apa yang disampaikan pelapor, beberapa dikonfirmasi hanya kemudian mereka memaknainya tidak seperti itu. Kemudian proses pertemuan, pembahasan seragam itu kita dapat penjelasannya," tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan dari penjelasan sekolah, wali murid yang mengaku mendapat intimidasi, dan pihak Satpol-PP. Namun yang ada hanyalah perbedaan persepsi atau memaknai kejadian itu.
"Ada perbedaan pada persepsi atau memaknai itu, bisa memaknai suara keras, AP (wali murid) seperti apa, mereka seperti apa. Itu yang berbeda. Tapi kita konfirmasi memang ada suara keras, ada pertemuan dan kita konfirmasi," ungkapnya.
Budhi mengaku pihaknya belum dapat menyimpulkan lebih lanjut mengenai dugaan miss komunikasi tersebut. Masih akan dilakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus ini.
"Kami belum bisa menyimpulkan dugaan miss komunikasi itu. Tapi dugaan kami sesuai dengan ketugasan ombudsman dalam konteks maladministrasi yang lebih mendekati adalah dugaan penyalahgunaan wewenang, oleh Satpol-PP," tandasnya.
Baca Juga: Diduga Intimidasi dan Maki-maki Wartawan Bukittinggi, Oknum Anggota TNI Ditindak Dandim 0304 Agam
Seperti diketahui bahwa seorang wali murid SMA Negeri 1 Wates, Agung Purnomo mengaku sempat mendapatkan intimidasi oleh oknum Satpol-PP Kulon Progo dan pihak sekolah. Hal itu buntut dari kritik dan berbagai pertanyaan yang ia layangkan terkait dengan pengadaan seragam sekolah.
Agung menerangkan bahwa persoalan ini muncul ketika pihaknya mempertanyakan kualitas seragam yang disediakan oleh sekolah. Pasalnya harga yang cukup mahal itu tak sebanding dengan kualitas yang diberikan.
"Saya hanya mempertanyakan kenapa dengan uang Rp1,7-1,8 juta cuma mendapat bahan semacam ini. Apakah barang seperti ini barangnya standar? Harganya wajar? Hanya itu pertanyaan saya," kata Agung kepada awak media di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Senin (3/10/2022).
Pertanyaan Agung itu sebenarnya sudah dijawab oleh pihak sekolah bahwa pengadaan seragam itu sudah standar dan wajar. Namun ketika ditanya lebih lanjut ukuran standar dan wajar itu seperti apa, pihak sekolah tak bisa memberikan jawaban memuaskan.
Hingga Agung dipanggil ke Kantor Satpol-PP Kulon Progo dan mendapat intimidasi dari oknum Satpol-PP setempat dan pihak sekolah. Atas peristiwa itu, Agung bahkan juga telah melaporkan kasus dugaan intimidasi tersebut ke Polda DIY.
Berita Terkait
-
Ada Potensi Maladministrasi dalam Pengembangan Coretax, Ombudsman Turun Tangan
-
Ngeluh Sulit Selesaikan Kasus karena Bokek, ORI 'Ngemis-ngemis' Dukungan DPR Imbas Anggaran Dipangkas Prabowo
-
Derita Pengguna CoreTax, Ombudsman: Keluhan Segera Ditindaklanjuti
-
Bantah Curhatan Agustiani Tio, KPK Klaim Lebih 3 Kali Pemeriksaan Tak Ada Intimidasi!
-
Temukan Persoalan Distribusi Elpiji 3 Kilogram, Ombudsman Beberkan Hasil Pengawasan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga