SuaraJogja.id - Selain menyisakan peristiwa kelam, Tragedi Kanjuruhan juga meninggalkan kekecewaan yang amat besar dalam diri masyarakat Indonesia.
Pasalnya saat kelima pihak yang terlibat dimintai keterangan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), PSSI, PT LIB, Broadcast, Panpel, dan Polisi memberikan keterangan yang membingungkan tim TGIPF.
PSSI
PSSI tetap bersikukuh tanggungjawab sepenuhnya ada pada Panitia Pelaksana (Panpel), bukan PSSI, sesuai regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI.
Panpel
Ketua Panpel Arema, Abdul Harris, mengatakan bahwa sebagai induk sepakbola, PSSI juga harus tanggung jawab karena Panpel tidak bisa bekerja sendirian dan banyak yang terlibat.
PT LIB
Anggota TGIPF, Rhenald Kasali mengatakan bahwa menurut PT LIB, Pihak broadcast yang meminta laga Arema vs Persebaya main malam hari.
Broadcast
Baca Juga: Tunggu Penyidikan Rampung, Stadion Kanjuruhan Masih Terbengkalai
Direktur Programming Indosiar, Harsiwi Achmad, mengatakan bahwa seluruh jadwal pertandingan diatur oleh PT LIB. Jika ada perubahan, PT LIB yang memutuskan dan Indosiar selalu mengikuti jadwal yang diputuskan tersebut. Tidak ada penalti (denda) yang harus dibayar ke Indosiar jika ada perubahan jadwal.
Polisi
Kadiv Humas Polri, Dedi Prasteyo, mengatakan bahwa penembakan gas air mata ke Stadion bukanlah penyebab kematian 132 suporter di Kanjuruhan, melainkan karena kehabisan oksigen.
Banyak yang menyayangkan ernyataan kelima pihak yang memiliki peran penting dalam Tragedi Kanjuruhan saat dimintai keterangan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Dari statement di atas Panpel menggunakan kata "juga" secara tidak langsung panpel legowo dengan keputusan polri yg menjadikan beliau tersangka. Yg lain mah lebih membela diri dan seakan akan lepas tanggung jawab klo dilihat dari statementnya," kata salah seorang netizen.
"Giliran Juara Ketum paling duluan megang piala, laga bigmatch panpel berkesempatan meraup keuntungan dan menjual tiket di atas kapasitas tribun, sudah jelas banyak korban karena gas air mata tetapi polri tetap bersikukuh bukan Gas air mata penyebabnya,sudah jelas2 pengaturan jadwal pertandingan di atur oleh PT LIB tetapi mreka menyalahkan pihak brodcaster, dimana pihak brodcaster bertugas hanya menyiarkan malah di salahkan oleh PT LIB. Kalian semua kebanyakan di sisi oleh orang2 yg tidak becus dan tdk bertanggung jawab dalam bertugas!!!" Ucap netizen yang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Datang ke RS Langsung Terjamin: Pekerja Kini Tak Perlu Khawatir Jika Alami Kecelakaan Kerja
-
PSIM Yogyakarta Agendakan Dua Uji Coba selama Jeda Kompetisi
-
Jangkau 3T, Berikut Rahasia BRI Bawa Layanan Keuangan hingga Ujung Negeri
-
Target Wisata Sleman Saat Libur Nataru Turun, Dispar Pasang Proyeksi Lebih Realistis
-
Mahasiswa UNY Didakwa Bakar Tenda Polisi saat Demo di Mapolda DIY Agustus 2025 Lalu