Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 18 Oktober 2022 | 19:04 WIB
Operasi pasar murah di halaman Kantor Disperindag DIY, Selasa (18/10/2022). [Suarajogja.id / Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar pasar murah pada Selasa (18/10/2022). Kegiatan itu langsung diserbu oleh puluhan warga dari sejumlah tempat di Yogyakarta.

Fungsional Pengawas Perdagangan Muda Disperindag DIY, Sabar Santoso menuturkan kegiatan pasar murah yang diselenggarakan ini sebagai antisipasi kenaikan harga kebutuhan bahan pangan pokok. Mengingat saat ini sudah memasuki masa penghujan.

Selain itu, operasi pasar murah ini bertujuan pula sebagai upaya pengendalian inflasi daerah. Sehingga masyarakat bisa terbantu memenuhi kebutuhan pokoknya pada saat ini.

Disampaikan Sabar, operasi pasar murah ini melibatkan sejumlah distributor besar yang berada di wilayah DIY. Termasuk salah satunya adalah Perum Bulog.

Baca Juga: Disperindag DIY Intensifkan Operasi Pasar hingga Desember 2022

"Ini harga harga sudah dari distributor dan dikurangi biaya distribusi. Jadi barang sudah murah karena distributor kami subsidi lagi, istilahnya biaya distribusi kami potong," kata Sabar kepada awak media, Selasa (18/10/2022).

Operasi pasar murah yang digelar di halaman Kantor Disperindag DIY ini nyatanya memang menarik perhatian masyarakat sekitar. Mereka datang untuk mencari sejumlah barang kebutuhan pokok yang lebih murah mulai dari beras, minyak goreng hingga telur.

Harganya pun memang terbilang miring jika dibandingkan di pasaran. Untuk beras premium dan telur yang dijual rata-rata berselisih antara Rp2-3 ribu. 

Harga untuk minyak goreng 1 liter sendiri dijual Rp11 ribu, telur ayam Rp24 ribu dan beras medium Bulog ukuran 5 kilogram dijual seharga Rp42.500.

Salah seorang warga, Indah (43) mengaku memang harga yang ada di operasi pasar murah ini lebih rendah dibanding di pasaran. Hal itu dirasa cukup membantu untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca Juga: Disperindag DIY Temukan 10 Distributor Terapkan Praktik Tying Minyak Goreng

"Iya jelas lebih hemat. Ini tadi habis ngantre beras dan minyak. Enggak ada pembatasan. Minya itu selisih Rp3 ribu satu botol. Di sini Rp11 ribu kalau di pasar biasa Rp14 ribu," kata Indah. 

Warga lainnya, Dwi (48) mengaku langsung menuju pasar murah setelah mendapatkan informasi tersebut. Menurutnya program ini sangat membantu masyarakat.

"Antrean juga lumayan cepet sih. Lebih mudah dan murah yang pasti. Merasa terbantu sekali yang pasti. Semoga besok-besok ada lagi," ucap Dwi.

Tidak adanya aturan pembatasan pembelian membuat sejumlah warga langsung membeli sejumlah barang dengan cukup banyak. Melihat animo masyarakat yang tinggi tak menutup kemungkinan pasar murah akan kembali digelar di berbagai wilayah di DIY.

Load More