SuaraJogja.id - Vaksin untuk menangani penyakit tuberkulosis (TBC) saat ini sudah ada pengembangannya dan siap memasuki uji klinis tahap ketiga, berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pemerintah Indonesia telah mengusulkan untuk terlibat dalam kegiatan uji klinis kepada yayasan filantropi Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Welcome Trust.
"Indonesia secara proaktif juga mengusulkan agar bisa menjadi lokasi di mana clinical trials ini bisa terjadi, sehingga kita akan mendapatkan hak untuk akses pertama kali ke mereka," ujarnya dalam webinar bertajuk "Program Pengampuan Tuberkulosis di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi penyakit tuberkulosis pada tahun 2030 dengan target tingkat insiden 65 per 100 ribu penduduk dengan angka kematian enam per 100 ribu penduduk.
Baca Juga: 9 Warga Badui Meninggal Terjangkit Tuberkulosis dan Campak
Berdasarkan Global TB Report 2021, jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia diproyeksikan mencapai 824 ribu kasus. Namun, pasien TBC yang berhasil ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional hanya 393.323 atau 48 persen.
Sisanya sebanyak 52 persen kasus TBC belum ditemukan atau sudah ditemukan, tetapi belum dilaporkan.
Kementerian Kesehatan berupaya mendeteksi 90 persen dari kasus penyakit tuberkulosis pada tahun 2024.
Hingga September 2022, Kementerian Kesehatan mencatat angka cakupan penemuan dan pengobatan TBC adalah sebesar 39 persen (target satu tahun TC 90 persen) dan angka keberhasilan pengobatan TBC sebesar 74 persen (target SR 90 persen).
Budi menuturkan pemerintah Indonesia terus berupaya menanggulangi bakteri menular yang berpotensi serius yang mempengaruhi paru-paru tersebut, mulai dari program surveilans yang menyimpan data nama dan alamat pasien positif TBC, penyederhanaan aplikasi pelaporan, kerja sama dengan BPJS Kesehatan, hingga program pengampuan rumah sakit.
Baca Juga: Kebut Capaian Nol Kasus TB, Pemkab Kulon Progo Intensifkan Skrining di Ponpes-Ponpes
"Mudah-mudahan dengan langkah-langkah itu kita bisa lebih cepat dari target 2030 untuk mengendalikan tuberkulosis ini dan rakyat Indonesia jauh lebih sehat," pungkasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
WHO Tetapkan TB Penyakit Menular Paling Mematikan, Eliminasi Harus Dimulai dari Pencegahan
-
Terbanyak di Indonesia, Guru Besar FKUI Wanti-wanti Prabowo soal Kasus TB: Situasi di Dunia Masih Jauh dari Harapan
-
Tuberkulosis Bisa Serang Otak, Tulang, dan Kulit: Kenali Gejalanya untuk Berobat Gratis!
-
Ngeri! Tuberkulosis Penyakit Menular Paling Mematikan di Dunia, Ini Fakta WHO
-
Indonesia Kembali Dilibatkan Uji Vaksin, Menkes Budi Optimis 2030 Bisa Eliminasi TBC
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir