SuaraJogja.id - Terkadang beberapa tempat makan menyediakan porsi nasi umum yang biasanya dimakan kebanyakan orang. Menyadari hal tersebut pria ini memiliki inisiatif untuk membawa nasi sendiri.
Dalam video yang diunggah akun @doyanmasak.tv di media sosial Instagram, terlihat seorang pria tengah makan di tempat makan bersama temannya.
Keduanya tampak makan di salah satu resto siap saji yang menyediakan menu ayam goreng tepung dan nasi yang cukup ukuran biasa.
Namun bagi sebagian orang porsi nasi tersebut tidak cukup, sehingga perlu adanya nasi tambahan saat menyantap makanan tersebut.
Terlihat dalam video viral tersebut, seorang pria tengah duduk di salah satu resto siap saji dan sudah terhidang makanan yang ada di depannya.
Pria ini dengan berhati-hati mengawasi situasi sekitarnya dan mengeluarkan bungkusan plastik dari balik tubuhnya.
Ternyata bungkusan plastik tersebut berisi sebuah nasi yang dibawanya dari rumah untuk menambah porsi nasi yang disediakan di resto tersebut.
Pria ini lantas membagi nasi yang dibawanya menjadi dua dengan teman yang ada di depannya makan bersama dirinya.
Dengan cepat, pria ini mengambil satu kepal nasi untuk ditaruh di piring temannya dan satu kepal lainnya ditaruh di piring miliknya sendiri.
Unggahan video tersebut lantas vira dan mendapatkan berbagai komentar dari warganet di Instagram.
“Kalo dulu jaman kuliah pas banget kosan aku sebelahnya warung penyetan gt yg nasinya free refill, nasi sebakul2nya ditaruh di dekat meja pengunjung. Jadi makan malam sekaligus sarapan deh. Besokannya makan siang di warteg yg nasinya banyak juga, kenyang sampe malem. Jadi sehari makan 2x doang, irit,” cerita salah satu warganet.
“Aq sering gini. Tapi bukan makan pecel. Aq mah makan bakso+soto bogor. Kan emng dri rumah rencana mw makan siang pake soto atau bakso yg deket rumah. Trus bawa tupperware deh isiin nasi. Bukannya mslah hemat. Aq kadang makan nasi org luar agak ga mw ketelen. Entah knp gtu rasanya ga sreg banget ama nasi di tukang soto,” curhat salah satu warganet.
“Mencerminkan diriku sekali,” tulis warganet di kolom komentar.
“Kalo saya bawa nasi karna anak harus makan nasi pulen dan baru mateng,sedangkan udah pernah pesan nasi disitu tapi nasinya keras atau pera banget,” tulis warganet lainnya.
Unggahan video seorang pria membawa nasi sendiri dari rumah ini lantas viral dan mendapatkan lebih dari 800 likes.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Anne Ratna Mustika Bicara Soal Pasangan Serasi, Longsor dan Banjir Sampah di TPA Cipayung Depok
-
Nikita Mirzani Sindir Lesti Kejora, Plesetkan Lirik 'Cukup Satu Kali, Aku Digebuk', Warganet: Aku Padamu Detik Ini, Nyai
-
Waduh, Sejumlah Restoran Cepat Saji di Indonesia Dituding Tidak Higienis
-
Pagar Tak Bisa Dibuka Gara-Gara Mobil Parkir Sembarangan, Pemilik Rumah Kempeskan Ban Didukung Warganet
-
3 Anggota Geng Motor yang Merusak Warung Nasi Uduk di Kedaton Ditangkap Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim