SuaraJogja.id - Diskriminasi terhadap kelompok difabel masih kerap ditemui saat ini. Bahkan dalam beberapa kasus hukum, hal itu menjadi persoalan dan tak lepas dari sorotan publik mengingat sedikit tindak lanjut dari penegak hukum.
Tak hanya itu, akomodasi yang layak dan aksesibilitas masih belum terpenuhi. Hal itu juga yang tidak semua dipahami masyarakat hingga negara ketika difabel berurusan dengan persoalan peradilan.
"Difabel ini kerap menemui hambatan saat melaporkan kasus yang menimpa mereka. Bahkan ada penolakan juga dan tidak memberikan akomodasi yang layak dari penegak hukum itu sendiri," kata Wakil Direktur Sigab, Haris Munandar saat pelatihan Pemahaman PP Nomor 39 Tahun 2020 untuk Awak Media di Prime Plaza Hotel, Sleman, Senin (24/10/2022).
Dalam sambutannya, Haris juga menyinggung belum sepenuhnya penegak hukum memahami proses peradilan meski pemerintah telah mengeluarkan PP Nomor 39 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan. Maka dari itu Sasana Inklusi dan Gerakan Akomodasi Difabel (Sigab) mengadakan sosialisasi terhadap media untuk mensosialisasikan peraturan pemerintah tersebut.
Pengisi materi dalam pelatihan itu, Fajri Nursyamsi tak menampik bahwa penegak hukum belum sepenuhnya memenuhi aksesibilitas dan juga akomodasi yang layak dalam memproses hukum korban atau pelaku penyandang disabilitas.
"Ini yang penting, negara atau pemerintah termasuk penegak hukum ini yang perlu mendukung akses dan akomodasi tersebut. Nah, di PP 39/2020 ini sebenarnya sudah diatur dan kami juga terus mendorong pemerintah untuk mengaplikasikan semua pasal yang sudah disusun di dalamnya," kata dia.
Fajri menambahkan bahwa bukan tanpa alasan peraturan pemerintah itu dibuat, mengingat ada sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi difabel, sehingga tujuan PP Nomor 39 Tahun 2020 ini adalah sebagai sistem bagi penegak hukum dalam memproses peradilan disabilitas.
Dirinya juga menegaskan penegak hukum, yang terdiri dari kepolisian, kejaksaan, MA hingga MK turut menjadi pendukung dalam realisasi peraturan pemerintah tersebut.
"Termasuk juga rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan yang nantinya akan menampung difabel ini harus sudah melakukan pembenahan aksesbilitas tersebut," katanya.
Baca Juga: Momen Erina Gudono Calon Mantu Presiden Kunjungi Anak-Anak Difabel, Dibilang Kayak Bidadari
Pelatihan itu diikuti oleh 25 peserta dari awak media Solider.id, media arus utama di wilayah Jogja, divisi Advokasi Sigab Indonesia dan sejumlah mahasiswa.
Video yang mungkin belum Anda tonton.
Berita Terkait
-
Dapat Bantuan Kaki Palsu dari Cagub Ahmad Ali, Penyandang Disabilitas Terharu
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Langkah Pramono Agar Penyandang Disabilitas Miliki Hak Setara, Bakal Sediakan Latihan Kerja Hingga Siapkan Ini
-
Soroti Kasus Gunawan Sadbor, Anggota Komisi III DPR Minta Aparat Tindak Juga Artis yang Promosikan Judol
-
Janji Robinsar-Fajar di Debat Publik Perdana, Salah Satunya Soal Kesetaraan Disabilitas
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya