SuaraJogja.id - Proses pengadaan lahan proyek jalan tol Jogja-Bawen di seksi I tahap II, sudah mulai memasuki konsultasi publik.
Mengulang informasi yang diberitakan sebelumnya, tahap II merupakan proses pembebasan lahan terdampak tol Jogja-Bawen, -usai dilakukannya redesain-, di kawasan sekitar Selokan Mataram. Terdapat tujuh kalurahan terdampak redesain tersebut.
Badan Pertanahan Nasional / Kantor Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPN/Kantah DIY) memperkirakan, pembayaran ganti rugi untuk warga terdampak di tahap II akan dilakukan pada 2023.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY, Margaretha Elya Lim Putraningtyas, kala dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: PSS Sleman Terus Berbenah Meski Kompetisi sedang Terhenti
"Iya. Sepertinya tahun depan, soalnya ini penetapan lokasi belum turun dari Gubernur," kata dia, Rabu sore.
Elya menyebutkan, setelah konsultasi publik selesai, masih ada beberapa tahapan berikutnya. Mulai dari verifikasi data, musyarawah untuk menyepakati bentuk ganti kerugian.
Baru kemudian mengirim data-data tahapan tadi ke Lembaga Managemen Aset Negara untuk meminta persetujuan pembayaran.
Sebelumnya diberitakan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan Jalan Tol Jogja-Bawen, Mustanir menargetkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Gubernur DIY bisa turun November 2022.
Namun kemudian, yang perlu disoroti saat ini adalah adanya proses pengadaan lahan untuk lahan berkarakter khusus yang belum kelar, di tahap I.
Baca Juga: Tanaman Cabai di Sleman Diserang Hama Akibat Curah Hujan Tinggi, Calon Panen Anjlok
Contohnya, bangunan baru SD Negeri Banyurejo 1 yang belum kunjung dibangun. Diketahui, sekolah tersebut menjadi salah satu sekolah tergusur tol.
Kepala SD N Banyurejo 1, Ismana mengungkap, pembangunan jalan tol di depan gedung sekolah sudah masif. Bahkan area sekitar sempat ditutup kala pembangunan dilakukan.
"Tapi sekarang sudah dibuka kok. Waktu itu ditutup karena ada pekerjaan pengeboran jalan," ujarnya, dikonfirmasi di kesempatan berbeda, Kamis (27/10/2022).
Ismana menjelaskan, pembangunan tol sejujurnya mengganggu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berlangsung di sekolah.
Akan tetapi, sejauh ini KBM masih berlangsung normal dan tidak berubah. Hanya memang, sesekali anak-anak menjadikan kegiatan pengerjaan jalan tol sebagai tontonan.
Namun, kala ditanya soal rencana pembangunan gedung baru sekolah, Ismana tak bisa banyak berkomentar.
"Tidak tahu prosesnya sampai mana, itu kan tanah desa, jadi itu di luar ranah kami," terangnya.
Ismana menambahkan, hingga kini dirinyapun tak tahu kapan gedung sekolah yang baru akan dibangun.
"Kalau sekolah tidak tahu," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
Terkini
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali