SuaraJogja.id - Anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais menyebut sejumlah layanan publik di Indonesia bakal berpotensi terabaikan dalam 2023 mendatang. Hal itu menyusul tahun politik yang sudah mulai bergulir menyambut pesta demokrasi di 2024 mendatang.
"Kita tahu bahwa tahun depan adalah tahun politik. Kita tidak tahu bagaimana sikap-sikap [para pejabat]. Apakah mereka menjadi lebih bagus atau tidak peduli. Ini jadi tantangan juga. Jadi tahun depan memang agak anomali mungkin," kata Indraza kepada awak media, Kamis (27/10/2022).
Bahkan, kata Indraza, Ombudsman RI akan menaikkan target laporan yang masuk. Tahun ini saja sudah ada 6 ribu laporan yang masuk ke Ombudsman RI dari seluruh wilayah di Indonesia dari target 7 ribu laporan.
Walaupun memang laporan pada tahun ini masih dalam sejumlah persoalan yang standar. Berkaitan dengan pertanahan, perizinan, pekerjaan, pendidikan hingga kesehatan.
Baca Juga: Santri Harus Berperan Jaga NKRI di Tahun Politik, Maruf Amin: Jangan Sampai Ada Fanatisme Capres
"Laporan tahun ini masih standar. Masih seperti biasa. Malah kami berpikir pada tahun 2023 nanti yang kami agak berpikir. Karena target kami naik, [target] tahunannya rencananya," ucap dia.
Kenaikan target laporan itu bukan tanpa pertimbangan. Menurutnya tahun politik 2023 nanti memang berpotensi untuk membuat sejumlah pihak mengabaikan tugasnya.
"[Target] naik karena memang mereka sudah enggak peduli dengan tugas mereka, mereka lebih sibuk dengan tugas politiknya kan. Sehingga layanan publik terabaikan atau mereka mencari hati," tuturnya.
Pelayanan publik yang rentan diabaikan pada tahun depan itu, dinilai Indraza akan berkutat di antara sektor perekonomian. Bisa ditambah pula dengan persoalan pangan hingga perizinan.
"Mungkin kalau yang terkait adminduk, pendidikan enggak terlalu banyak. Apalagi ramalan tahun depan resesi ekonomi dunia. Masyarakat akan lebih banyak berjuang di situ sehingga potensi munculnya laporan-laporan dalam sektor ekonomi itu juga masih banyak," paparnya.
Baca Juga: Moeldoko Sebut Ada Kecenderungan Radikalisme Bakal Meningkat Pada Tahun Politik
Indraza melihat potensi korupsi selalu meningkat ketika memasuki tahun politik. Hal itu bisa dilihat dari kecenderuangan program-program pemerintah yang kemudian hanya untuk proyeksi pemilu selanjutnya.
Berita Terkait
-
Program MBG Tidak Gratis, Rakyat 'Membayarnya' dengan Dikuranginya Layanan Publik
-
Usai Penerapan Tarif Baru, Biaya Pasang Sambungan Air Perpipaan di Jakarta Digratiskan untuk Sejumlah Wilayah
-
The Indonesian Institute Soroti Kesadaran Publik dan Sumber Daya dalam Pengawasan Pemilu 2024
-
Kedatangan Paus Fransiskus di Tahun Politik jadi Momentum Persatukan Masyarakat
-
Diluncurkan Jokowi, Mampukah INA DIGITAL Mempercepat Integrasi Layanan Publik?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat