SuaraJogja.id - Pembagian Set Top Box atau STB gratis dari pemerintah agar masyarakat tetap bisa menikmati siaran televisi sebagai dampak dari penghentian siaran analog sampai saat ini masih belum selesai dilakukan. Padahal Kominfo memberi tenggat waktu hingga 6 November 2022 untuk pendistribusian secara menyeluruh.
Koordinator salah satu vendor distribusi STB untuk wilayah Bantul dan Gunungkidul Bambang Wicaksono mengakui jika berdasarkan instruksi dari Kominfo pusat ada surat resmi batas distribusi STB. Pihaknya sebagai vendor diberi target harus selesai pada tanggal 6 November 2022 yang lalu.
"Tenggat waktu tersebut untuk bahan evaluasi berapa STB yang tidak terdistribusi,"kata dia Jumat (11/11/2022).
Evaluasi tersebut adalah bahan untuk pembayaran insentif bagi installer (vendor) yang sudah disetujui atau pemasangannya sudah dianggap benar oleh Kominfo. Evaluasi tersebut juga sebagai dasar pembetulan laporan STB yang riject atau rusak.
Baca Juga: Viral TV Terbakar Diduga Gegara Set Top Box
Dia mengakui jika untuk wilayah Bantul dan Gunungkidul memang belum selesai dilakukan. Kendati target 6 November 2022 telah ditetapkan untuk pembagiannya, namun sampai saat ini masih ribuan STB yang belum terdistribusi atau terisntal kepada rumah tangga yang berhak.
"Ada beberapa kendala yang kami hadapi di lapangan sehingga distribusinya belum selesai dilakukan,"ujar dia.
Bambang menambahkan STB tersebut belum terdistribusi karena penerima pindah alamat, merantau, meninggal dunia tetapi tidak punya Ahli Waris, rumah tidak ditemukan dan rumah kosong. Pihaknya sudah mendatangi kembali mereka yang sebelumnya gagal ditemui, namun ternyata juga ada yang belum terdistribusi.
Kendala lain yang mereka hadapi di lapangan adalah ada penerima yang menolak STB gratis tersebut karena takut penipuan, tidak ada sinyal, listrik mati dan rumah kosong. Untuk listrik mati dan rumah kosong pihaknya harus datang kembali itu tentu rugi waktu.
"Ya memang seperti itu, ada warga yang menolak karena takut itu penipuan,"terangnya.
Baca Juga: Cara Menonton Siaran TV Digital, Apakah Bisa Tanpa Set Top Box?
Bambang menambahkan perusahaannya sendiri mendapatkan jatah membagikan STB untuk wilayah Bantul dan Gunungkidul. Untuk Gunungkidul diminta mendistribusikan sebanyak 15.970 buah dan Bantul pihaknya diminta membagikan sebanyak 24.256 buah.
Sejatinya, lanjut dia, alokasi dari Kominfo lebih banyak yang harus didistribusikan. Di mana sebenarnya Bantul mendapatkan jatah sebanyak 29.367 buah dan Kabupaten Gunungkidul 17.744 buah.
" Sehingga total dua kabupaten ini mendapat alokasi 47.111 buah. Tapi vendor kami hanya mendistribusikan sekitar 28.000 buah. Sementara untuk Sleman, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta kami tidak mendapat jatah,"terang dia, Jumat (11/11/2022).
Bambang menyebut hingga akhir Oktober 2022 yang lalu pihaknya telah menyelesaikan penginstalan sebanyak 22.556 rumah tangga dan Kabupaten Gunungkidul 15.295 rumah tangga. Jumlah tersebut mencapai 80 % dari jatah yang mereka harus bagikan.
Dari pemerintah memang memberi tenggat sampai tanggal 6 November 2022 yang lalu. Dan secara keseluruhan STB yang telah terbagi di Bantul dan Gunungkidul telah mencapai 41.214 buah.
"Masih ada 5.908 STB yang belum dibagikan dari 47.111 buah dari kewajiban kami. Ya memang karena kendala di lapangan tadi,"ungkapnya
Menurutnya, jumlah tersebut belum mencukupi untuk jatah yang seharusnya yaitu keluarga Sangat miskin, Rentan miskin dan miskin. Contohnya di Gunungkidul sebenarnya mencapai sekitar 150 ribu keluarga miskin namun dari pusat alokasinya tidak seperti kebutuhan.
Sebenarnya, lanjut dia dari yang dikhawatirkan nantinya adalah nanti ketika tv analog diputus pasti ada gejolak seperti di jakarta dan sekitarnya. Saat ini di DIY memang belum ada gejolak karena yang diputus baru TVRI.
Koordinator pembagian STB di Kapanewon Piyungan Bantul, Ahmad Yani mengakui memang pembagian STB tidak semudah yang dibayangkan. Karena mereka juga diminta sekaligus untuk menginstal STB dengan televisi milik warga.
"Kendalanya kadang di sinyal. Ada yang tidak bisa diinstal karena sinyal,"terangnya
Seringkali rumah yang didatangi kosong karena sedang bekerja, sehingga dia harus kembali lagi di malam hari. Untuk Kapanewon Piyungan sendiri ia mendapat jatah membagikan 1.500 STB. Untuk distribusi tersebut pihaknya merekrut sukarelawan membantu dirinya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Ini Cara Mengetahui Sebab Mobil Tersendat di RPM Rendah dan Solusinya
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi