SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah (jateng), Ganjar Pranowo dan Sekda Jatim, Adhi Karyono yang mewakili Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa di Yogyakarta, Senin (14/11/2022) malam dalam Kongres Kebudayaan Jawa III. Ketiganya membahas tentang reaktualisasi budaya Jawa.
"Kongres kebudayaan jawa ini sebagai melting pots pemikiran dan ide kreatif atas nilai-nilai budaya," ujar Sultan.
Menurut Sultan, kebudayaan adalah unsur penting dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan kesimpulan yang dinyatakan dalam Konferensi UNESCO di Meksiko pada 28-30 September 2022.
Dengan demikian, budaya Jawa juga menjadi entitas yang sangat penting. Sehingga perlu dilestarikan, dikembangkan, dan diberdayakan.
"Menjadi salah satu tugas negara, untuk senantiasa menumbuhkan ekosistem kebudayaan yang sehat dan berkelanjutan," ujarnya.
Sultan menambahkan, budaya, bukan seperti kata benda tetapi lebih pada kata kerja. Karena itu, hakikat sifatnya penuh dinamika perubahan progresif untuk maju dan bukan regresif.
Budaya Jawa juga memiliki nilai-nilai etika dasar yang ditunjukkan dari sifat dan sikap rukun, hormat dan harmoni,serasi, selaras, seimbang, sekaligus permisif, dan bersifat relatif. Nilai-nilai itu memiliki konotasi yang bisa berdampak positif maupun negatif.
Karenanya di era yang serba modern-digital ini, budaya sebagai salah satu falsafah hidup Jawa jangan semerta dianggap menjadi usang atau kadaluarsa. Sebaliknya, semua nilai tersebut harus direaktualisasi agar semakin ada kejelasan maknanya seperti gagasan yang termakna dalam Saptagati yang sebagai rumusan yang dihasilkan dalam Kongres Kebudayaan Jawa II pada tahun 2018 silam.
Saptagati dapat dimaknai sebagai tujuh keutamaan budaya Jawa yang terdiri dari jatidiri, sendi pembangunan bangsa, pilar kesatuan, tuntunan perilaku kepemimpinan, benteng pelestarian budaya. Selain itu daya mental, pemahaman nilai global, dan daya mental spiritual tata pergaulan internasional.
Baca Juga: Mangayubagyo Pelantikan Gubernur DIY, Ratusan Lurah Jemput Sri Sultan HB X di Stasiun Tugu Jogja
"Saya berharap melalui kegiatan ini, budaya Jawa dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan zaman dan tantangan global, seiring dinamika yang menyertainya," ungkapnya.
Sementara Ganjar mengungkapkan strategi kebudayaan sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa. Karenanya perumusan kebudayaan yang tepat perlu digagas terus menerus.
"Diantaranya melalui media digital untuk merawat kebudayaan terus menerus dengan pilar pancasila dan negara kesatuan republik indponesia," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
3 Pendaki Ilegal Masuk Gunung Merapi, Satu Berhasil Selamat, Dua Masih Dicari
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025
-
Lewat Jalan Sehat, BRI Group Himpun Dana Kemanusiaan untuk Pemulihan Sumatra
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!