"Nah, terus si mbak itu menolak kami, dengan alasan dokternya tidak ada, tidak berani. Terus saya ulangi sampai dua kali 'Ini rumah sakit loh mbak'," kata Jimmy.
5. Akhirnya dibantu oleh ambulans Kota Jogja
Dalam kondisi urgent, panik dan tidak ada tindakan jelas dari Puskesmas Berbah, Jimmy dihubungi pihak PMI Bantul yang sebelumnya mendapat pesan dari Jimmy untuk dimintai bantuan.
Akhirnya di tengah kondisi tersebut ambulans dari Kota Jogja akhirnya meluncur ke Puskesmas Berbah untuk menjemput korban.
6. Perbaiki SOP kegawatdaruratan
Pasien yang ditolak oleh puskesmas itu membuat Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo angkat bicara. Pihaknya segera mengkaji ulang SOP kegawatdaruratan yang ada di setiap fasyankes, terutama puskesmas.
Kepala Puskesmas Berbah diminta untuk melakukan evaluasi pelayanan.
7. Tenaga medis takut ambil tindakan
Penolakan itu memiliki dasar jika melihat dari profesionalitas profesi. Pasalnya tidak ada dokter yang bertugas di puskesmas pada malam itu dan hanya perawat yang berjaga. Namun Ketua ORI DIY, Budhi Masturi menjelaskan di UU Nomor 36/2014 ada tindakan tertentu yang bisa dilakukan perawat, tanpa menunggu dokter.
Baca Juga: Tolak Pasien kecelakaan, Dinkes DIY Minta Puskesmas Berbah Klarifikasi
Di sisi lain, perawat takut keliru mengambil tindakan, mengingat sebelumnya ada kasus kegawatdaruratan yang dialami pasien lain dan perawat tersebut mendapat komplain.
"Jadi setelah situasi itu, psikisnya si perawat mungkin juga memberi pengaruh kepada bagaimana ia memberi penanganan kepada pasien kecelakaan itu," sebut Budhi.
8. Diberikan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan
ORI DIY memberikan saran korektif baik untuk Puskesmas Berbah dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman. Hal itu menyusul dari penelusuran ORI ketika mendatangi puskesmas setempat.
"Dan terutama memberikan penguatan dan capacity building terhadap perawat. Supaya mereka bisa lebih memahami kondisi kedaruratan, apa yang bisa mereka lakukan, apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya," ucap Budhi.
Harapannya kondisi ini tidak berlarut dan bisa menjadi pembenahan tiap puskesmas di Sleman umumnya dan DIY secara khusus. Tujuannya untuk memberikan optimalisasi pelayanan ke masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api