Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 19 November 2022 | 20:55 WIB
Kondisi atap SD N Kepuharjo Cangkringan yang ambruk akibat hujan, di Sleman. (SuaraJogja.id/HO-Panewu Cangkringan)

"Kami dari Dinas Pendidikan Sleman menyatakan, kalau itu membutuhkan dana yang besar, jangan mengumpulkan atau memungut walau sukarela. Saya menyarankan khusus yang negeri, tidak perlu [memungut]. Akan kami tangani anggaran tahun depan," jelasnya.

Ia mengatakan, Pemkab dalam hal ini termasuk Disdik, memiliki anggaran darurat perbaikan infrastruktur pelayanan publik. Namun demikian, BPBD sekalipun belum tentu bisa menangani biaya kerusakan.

Karena setiap penggunaan dana ada skala prioritas dan keterbatasan anggaran.

Tapi ia berharap anggaran penanganan kerusakan dua SD tersebut bisa masuk dalam alokasi penggunaan anggaran 2023. Yang tentunya tetap diawali dengan perencanaan, pengadaan dan prosedur lainnya.

Baca Juga: Atap Dua Sekolah di Sleman Ambruk karena Hujan, Tak Ada Korban Jiwa

"Saya pastikan di 2023. Kurang lebih Maret kami tangani," ucapnya.

Ia mengakui ada banyak bangunan SD Negeri yang dibangun dengan dana bantuan Inpres, yang gedungnya 'sudah berumur'.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, pihaknya sudah langsung mengecek bangunan SD yang rusak akibat hujan deras, di dua titik. Sepengetahuan dirinya, kejadian itu telah diantisipasi warga dan BPBD.

Ia meminta segala kejadian bisa dievaluasi bersama, termasuk juga kerusakan SD yang bisa disebut sebagai bencana itu. Kustini mendorong seluruh pengelola SD di Kabupaten Sleman mengecek infrastruktur di sekolah.

"Dengan adanya sekolah ambruk ini, saya minta agar semua [sekolah lainnya] dicek bangunan sekolahnya, cek seluruhnya," ujarnya.

Baca Juga: Atap Rumah Warga di Manggarai Roboh Saat Hujan Deras, Barang-Barang Belum Sempat Dievakuasi

Kontributor : Uli Febriarni

Load More