Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 20 November 2022 | 10:48 WIB
Monita Tahalea di Ngayogjazz 2022 yang digelar di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Sabtu (19/11/2022). [Suarajogja.id / Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Penyanyi jazz Monita Tahalea kembali tampil memukau di panggung Ngayogjazz 2022. Perempuan 35 tahun itu sukses membius penonton Ngayogjazz tahun ini di panggung sepat.

Jebolan ajang pencarian bakat itu masih tampil menawan dengan suara merdunya lewat lagu-lagu andalan dia. Monita sendiri tampil sebagai penutup di salah satu dari enam panggung yang disajikan dalam Ngayogjazz kali ini.

Monita terlihat elegan sekaligus anggun dengan outfit yang bernuansa hitam kali ini. Masih suara khasanya, ia berhasil menarik perhatian para penonton Ngayogjazz 2022 untuk memadati halaman di panggung tersebut.

"Lagu ini tentang seorang perempuan bingung dan lelaki pengembara, tak pernah bertemu," kata Monita seusai melantunkan '168' disambut tepuk tangan penonton, Sabtu (19/11/2022).

Baca Juga: Melihat Berbagai Potensi Desa Wisata Cibuk Kidul yang Jadi Lokasi Ngayogjazz 2022

Penonton dari berbagai usai itu terlihat memusatksn perhatian ke Monita sepanjang durasi. Sesekali mereka mengabadikan momen itu melalui ponsel masing-masing.

Selain '168', Monita turut membawa sejumlah tembang populer miliknya. Di antaranya adalah 'Memulai Kembali', 'Laila', hingga 'Hai'. Bahkan ia juga sempat membawakan lagu Lir-ilir yang tak asing ditelinga masyarakat Yogyakarta. 

"Terima kasih kalian semua malam ini, yang luar biasa selalu apresiatif, tepuk tangan untuk kalian semua," ujar Monita saat tengah menyiapkan lagu terakhir.

Diketahui bahwa event musik yang sudah berjalan selama enam belas tahun tersebut, untuk kali ini digelar di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman

Total ada enam panggung yang dihadirkan dan diberi nama-nama ikan. Mulai dari Cetul, Sepat, Sidhat, Welut, Tawes, dan Wader.

Baca Juga: Digelar Langsung di Sleman, Dispar Harap Ngayogjazz 2022 Bisa Jadi Energi Kembangkan Pariwisata

Tagline Ngayogjazz tahun ini sendiri adalah 'Kena Jazz-é, Tetep Bening Banyuné'. Tagline itu terinspirasi dari falsafah jawa 'Kena iwak-é, tetep bening banyuné' yang artinya 'menangkap ikannya tapi jangan membuat keruh airnya'. 

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja mengatakan bahwa penyelanggaran Ngayogjazz 2022 sudah kembali sepenuhnya offline atau luring. Setelah dua tahun sebelumnya absen bertemu langsung dengan para penggemar jaz di Jogja.

Menurutnya ada sejumlah hal yang bisa dipetik oleh masyarakat terkait dengan penyelenggaraan event tahun ini. Terlebih dengan ciri khasnya yakni diselenggarakan di desa-desa wisata.

"Hal yang kemudian bisa kita tarik adalah pertama ini membiasakan ekosistem di desa terbiasa untuk menrrima kunjungan wisatawan. Kedua tentu dari sektor ekonomo kreatif umkm banyak sekali, ini potensi luar biasa. Bisa diangkat sehingga bisa merasakan signature dari kuliner dan pernak-perniknya," kata Singgih.

Acara semacam inj juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat di desa. Agar nanti ke depan bisa siap menerima wisatawan dan ekonomi terus bertumbuh.

Selain Monita Tahalea, tahun ini setidaknya ada lebih dari 40 musisi yang siap meramaikan Ngayogjazz 2022. 

Di antaranya ada Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Irsa Destiwi Quintet, Kua Etnika ft. Bonita, SanDrums x Sri Hanuraga ft. Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda), Gaga Gundul (Pemaï - Perancis & Gayam 16 - Indonesia), MLDJAZZPROJECT, Sax Party, ISI Yogyakarta Big Band, Yohanes Gondo Trio, Huaton Dixie, Acapella Mataraman, Taksu, dan masih banyak lagi. 

Tidak ketinggalan juga komunitas-komunitas jazz se-nusantara yang akan hadir untuk menambah asupan kegembiraan. Ngayogjazz juga menjadi ruang ekspresi yang beragam dan luas. 

Load More